Kaltim
Gerakan World Cleanup Day 2021, 8 Daerah di Kaltim Siap Ambil Bagian Bersihkan Sampah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Hari bersih-bersih sedunia atau World Cleanup Day (WCD) kembali hadir dan diperingati setiap 19 September. WCD dikenal sebagai gerakan sosial terbesar di dunia untuk mengajak masyarakat dan berpartisipasi dalam rangka membersihkan sampah.
Kaltim juga tak ketinggalan untuk mengambil momentum ini. Leader World Cleanup Day Indonesia (WCDI) Kaltim, Juliah Nur Farlianti mengatakan bahwa ada 8 kabupaten dan kota yang terlibat. Di antaranya ada Samarinda, Balikpapan, Kukar, Berau, Kutim, Kubar, PPU, dan Bontang.
"Kalau nasional, pelaksanaannya itu dari 12 sampai 24 September 2021 secara online karena masih pandemi. Jadi kami mengajak warga untuk aksi pilah sampah dari rumah," ungkap Juliah kepada Kaltimtoday.co, Sabtu (18/9/2021).
Sedangkan untuk kegiatan offline-nya, dimulai sejak 18-24 September yang dilakukan serentak di 8 kabupaten dan kota se-Kaltim. Secara khusus untuk aksi cleanup di Samarinda telah terlaksana sekali dan tempat yang dipilih adalah Kuburan Muslimin, Jalan Abul Hasan. Ada pula yang memilih lokasi pantai seperti Berau yang melaksanakan cleanup di Talisayan dan Derawan. Pun begitu dengan Balikpapan dan Bontang yang memiliki pantai.
"Ternyata hasil diskusi dan rekomendasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, kami diminta untuk membersihkan kuburan. Karena banyak sampah plastiknya. Padahal itu bernilai ekonomis dan bisa dijual lagi," lanjut Juliah.
Sedangkan untuk agenda besok, 19 September 2021 Samarinda akan menentukan 3 titik tempat pelaksanaan kegiatan. Pertama di pangkalan pungut Sungai Karang Mumus (SKM), Sekolah Sungai Karang Mumus, Loa Kumbar, dan Samarinda Seberang.
"Selanjutnya nanti kami mulai lagi Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis akan keliling ke kuburan-kuburan untuk ambil sampah. Kalau hari ini, ada 50 orang yang turun. Kemungkinan besok lebih," bebernya lagi.
Nantinya, WCDI Kaltim akan mengakumulasi jumlah sampah yang terkumpul dan orang-orang yang terlibat pada akhir kegiatan. Juliah juga menegaskan bahwa pihaknya tak bisa mengumpulkan banyak orang karena kondisi yang masih pandemi.
"Intinya, cita-cita kami dari awal ingin semua tempat khususnya Kaltim itu bersih dari sampah. Sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pilah sampah dari rumah. Padahal sampah plastik itu bisa dijual dan mendapat uang dari situ," tandas Juliah.
[YMD | TOS]
Related Posts
- Panen Perdana Tambak 4 in 1 Dorong Ketahanan Pangan dan Program Makan Gratis
- Jalan Panjang Masyarakat Adat Kaltim Mencari Pengakuan: Mulai Penolakan hingga Ancaman Kekerasan
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- Polresta Samarinda Tetapkan Ayah dan Anak Jadi Tersangka Pembunuhan, Satu Wakar Tewas
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim