Daerah
Geruduk Pemkot Samarinda, Puluhan Emak-Emak Layangkan Aksi Protes Praktik Jual-Beli Buku di Sekolah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Puluhan emak-emak geruduk Pemkot Samarinda, melayangkan aksi protes dugaan praktik jual-beli buku di beberapa sekolah Samarinda. Selain itu, mahalnya buku penunjang juga menjadi perhatian khusus bagi puluhan emak-emak tersebut.
Sebelumnya, mereka berkumpul di Taman Samarendah kemudian bergerak menuju Balai Kota Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Kamis (1/8/2024) pukul 10.00 WITA.
Koordinator Aksi, Nina menyampaikan bahwa banyak sekali orangtua murid yang kecewa terhadap adanya praktek jual-beli buku di beberapa sekolah
"Anak kami diusir, diintimidasi, dikucilkan di sekolahnya, hari ini kami stop tidak membeli buku, dan melakukan protes transparansi pihak sekolah, dimana DANA BOS saat ini," kata Nina.
Nina menyampaikan, setiap tahun orangtua murid berjuang untuk membelikan buku-buku bagi anaknya, agar bisa mengikuti pembelajaran di sekolah. Namun, mereka kecewa lantaran harga buku yang setiap tahunnya naik. Harga total buku Paket-LKS yang harus dibeli bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
"Setiap tahun kami berjuang untuk membelikan buku bagi anak kami, yang pada akhirnya tidak bisa diwariskan juga ke generasi selanjutnya," beber Nina.
Melalui aksi tersebut, banyak orangtua murid yang menggunakan daster, membawa tumpukan buku dan dihamparkan di depan Balai Kota Samarinda. Tidak hanya dihamparkan, mereka juga sempat merobek buku-buku tersebut sebagai bentuk protes mereka.
Tidak lama setelah menyampaikan tuntutannya, mereka diundang pihak Pemkot Samarinda untuk melakukan audiensi bersama.
Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa menilai bahwa aksi dari puluhan orang tua murid tersebut, membuka mata jajaran pemerintah kota agar bisa menindaklanjuti tuntutan yang dibawa.
"Kami akan membentuk tim, dan hari Senin depan kami akan datang ke seluruh sekolah SD-SMP untuk melihat kebenaran praktek jual-beli buku tersebut," jelasnya.
Ia menyebut, informasi yang disampaikan oleh orang tua murid, menjadi data awal tim Pemkot Samarinda untuk mengecek fakta-fakta di beberapa sekolah. Pihaknya juga berkomitmen untuk menciptakan dunia pendidikan yang baik di Samarinda.
"Jika ada yang terbukti, kita akan proses dan tindaklanjuti. Kalau memang terbukti bersalah, bisa ke arah sana (pemecatan jabatan)," paparnya.
Di samping itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda juga akan serius mengatasi permasalahan praktek jual-beli buku ini. Mengingat secara aturan, sekolah dilarang memperjualbelikan buku paket wajib kepada peserta didik di sekolah.
"Kami serius akan mengatasi masalah ini, nanti tim akan turun ke lapangan melihat sekolah-sekolah mana saja yang melakukan praktek jual-beli buku tersebut," tutup Asli Nuryadin selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Ayah dan Anak di Samarinda Diduga Aniaya Tetangga hingga Tewas
- Perumusan Subsidi BBM 2025 Hampir Final, Skema Mengarah ke BLT
- Sekolah di Kukar Diminta Galakkan Gerakan Etam Mengaji, MTQ Antar Sekolah Bakal Digelar
- Pakai Modus Kwitansi Fiktif, Polisi Samarinda Tangkap Pelaku Penggelapan Dana Perusahaan hingga Rp 126 Juta
- EducationUSA Hadir di UMKT, Permudah Akses Mahasiswa Kalimantan yang Ingin Kuliah di Amerika Serikat