Advertorial

Gubernur Kaltim Dorong Pemerataan Akses Digital Lewat Program Gratispol Internet

Kaltim Today
25 April 2025 07:53
Gubernur Kaltim Dorong Pemerataan Akses Digital Lewat Program Gratispol Internet
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. (Dok. Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) resmi meluncurkan salah satu program unggulan bertajuk Gratispol Internet, yang bertujuan memperluas jangkauan akses digital hingga ke pelosok desa. Program ini merupakan bagian dari enam inisiatif utama dalam 100 hari kerja Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud (Harum) bersama Wakil Gubernur Seno Aji.

Gratispol Internet dirancang untuk memberikan layanan internet gratis di 841 desa, mencakup 197 kelurahan dan 105 kecamatan di tujuh kabupaten dan tiga kota di wilayah Kaltim.

Menurut Gubernur Harum, sapaan akrab Rudy Mas'ud, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam mewujudkan digitalisasi nasional.

"Kami menyediakan fasilitas internet gratis terutama di kantor desa, Puskesmas, dan sekolah sebagai bagian dari percepatan konektivitas digital di daerah," ujar Harum saat menerima kunjungan dari Kompas Gramedia di ruang kerjanya, Rabu (23/4/2025).

Meski begitu, Gubernur Harum mengakui bahwa masih ada desa-desa yang belum terjangkau jaringan internet atau berada di wilayah blank spot. Untuk itu, Pemprov Kaltim melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) telah mengidentifikasi wilayah tersebut dan akan membangun infrastruktur penunjang berupa Base Transceiver Station (BTS) agar desa yang sebelumnya tidak terhubung dapat menjadi area hotspot.

Ia menegaskan bahwa keberadaan internet di era digital seperti sekarang ini bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan pokok. Akses internet yang merata akan meningkatkan efisiensi pelayanan publik, memperlancar proses belajar mengajar secara daring, serta mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.

“Dengan hadirnya Gratispol Internet di tiap desa, kami ingin memastikan pelayanan di kantor desa, Puskesmas, dan sekolah bisa berlangsung lebih cepat dan efisien. Selain itu, kegiatan pembelajaran daring juga bisa berjalan optimal. Ini penting agar desa-desa di Kaltim tidak tertinggal dalam arus kemajuan teknologi,” jelas Harum.

Ia juga menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat perdesaan dan kawasan perbatasan dalam mengakses informasi, komunikasi, serta berbagai layanan berbasis digital.

“Lewat program ini, masyarakat desa akan lebih mudah terhubung dengan dunia luar, mendukung pengembangan SDM, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]



Berita Lainnya