Advertorial
Dari Sumpit hingga Gasing, Dispora Kaltim Jadikan Olahraga Tradisional Sumber Ekonomi Rakyat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur tengah memaksimalkan potensi olahraga tradisional untuk menjadi pendorong ekonomi kreatif berbasis budaya. Langkah ini diharapkan tidak hanya melestarikan permainan warisan nenek moyang, tetapi juga menghidupkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, menyebut pihaknya mendorong keterlibatan aktif UMKM dalam setiap penyelenggaraan event olahraga tradisional.
“Kami mendorong para UMKM di kabupaten dan kota untuk memproduksi peralatan olahraga tradisional, seperti sumpit, gasing, atau perlengkapan lainnya. Harapannya, saat event digelar, mereka bisa menampilkan dan menjual produk lokalnya,” jelas Bagus, saat ditemui Senin (11/8/2025).
Menurutnya, konsep ini sejalan dengan pendekatan event base economy, di mana gelaran lomba seperti egrang atau tarik tambang bisa menjadi magnet bagi pelaku UMKM, perajin, hingga sektor pariwisata.
“Kami ingin semua UMKM berpartisipasi, baik untuk menjual maupun mempromosikan olahraga tradisional di daerah masing-masing,” tambahnya.
Dispora Kaltim juga memetakan cabang olahraga tradisional yang berpotensi menjadi prioritas pengembangan. Tiga di antaranya adalah sumpit, egrang, dan gasing.
“Tiga cabang itu lebih banyak meraih medali dibanding yang lain, sehingga bisa menjadi barometer untuk memotivasi cabang olahraga masyarakat lainnya agar ikut bersaing,” ujar Bagus.
Meski begitu, Dispora tidak menutup peluang bagi cabang olahraga tradisional lain untuk berkembang. “Tidak harus meraih medali untuk dilirik. Kami berharap semua inorga dan olahraga masyarakat bisa termotivasi untuk berlatih lebih giat dan berprestasi,” tegasnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor dengan dinas kebudayaan, pariwisata, dan UMKM, Dispora Kaltim berencana menjadikan festival olahraga tradisional sebagai agenda rutin. Dengan begitu, olahraga tradisional bukan hanya permainan nostalgia, tapi juga menjadi panggung ekonomi rakyat yang memperkuat identitas budaya daerah.
[NKH | ADV DISPORA KALTIM]
Related Posts
- 319 Pelanggaran Terjaring di Hari Kesembilan Operasi Zebra: Tiga Jenis Pelanggaran Dominasi Penindakan
- Momentum Hari Guru Nasional di SMAN 10 Samarinda, Refleksi Diri hingga Launching Pajiq Learning Community
- Dishub Samarinda Masih Tunggu Restu Pusat untuk Pelican Crossing di Juanda, Ribuan Pelajar Masih Menyeberang dalam Risiko
- DJPb Kaltim Dorong Mahasiswa Unmul Melek Kebijakan Fiskal Lewat Treasury Goes to Campus
- Pemkot Samarinda Tegaskan Tak Ada Ruang Bagi Prostitusi Ilegal, Andi Harun: Penertiban Loa Hui Tak Perlu Tunggu Instruksi Wali Kota








