Advertorial
H Nurung Sebut Persiapan Pemda Antisipasi Dampak Penutupan Jembatan Sambaliung Tidak Profesional
Kaltimtoday.co, Berau - Anggota Komisi II DPRD Berau, H Nurung angkat bicara terkait polemik yang terjadi di masyarakat akibat Jembatan Sambaliung ditutup untuk dilakukan perbaikan.
Dia mengatakan, persiapan dalam mengantisipasi dampak sosial saat jembatan Sambaliung ditutup masih jauh dari kata profesional.
“Masalah perbaikan jembatan ini sudah setahun yang lalu dan sampai pada hari ini, saya lihat penutupan dari tanggal 1, apa yang disiapkan Pemerintah Daerah (Pemda) tentang penyeberangan itu, saya katakan gagal. Masih jauh dari kata profesional,” ujarnya.
“Karena misalnya Pemda memperhitungkan ketika itu jembatan ditutup, misal pemotor saja berapa banyak sekian menit atau per jam antrean yang terjadi, bukan sedikit. Kemarin saya ke lapangan, jadi setiap 5 atau 10 menit antrean sudah sekitar 50an motor, tambah lagi 10 menit lagi bertambah sekitar 50 motor,” sambungnya.
Menurutnya, alternatif penyeberangan sementara yang disediakan hanya seperti odong-odong. Seperti di Muara Lesan dan penyeberangan di Sambaratta yang menggunakan mesin ketinting.
“Ini saya lihat dan saya katakan gagal. Jauh dari kata profesional. Karena saya lihat, alam kita saat ini masih bersahabat dan tidak ada banjir. Tapi ketika banjir, selesai. Dan saya yakin tidak mampu,” ungkapnya.
Saat berada di dermaga penyeberangan, dirinya melihat sendiri bagaimana situasi yang sangat membludak.
"Tapi saya mau lihat antisipasi untuk anak sekolah atau pelajar, alhamdulillah itu sudah disiapkan speed boat dari BPBD. Tetapi ini saya lihat cuma antisipasi awal saja, saya yakin ke depan tidak bisa bertahan," ujarnya.
Kendati demikian, apa yang ia sampaikan sebenarnya ingin mengusulkan dan berharap, Asisten I Pemkab Berau bisa menyampaikan kepada bupati dan wakil bupati kondisi saat ini di lapangan.
“Tidak bisa mengandalkan hanya mode penyeberangan yang hanya berisi 8 atau 5 motor, dan yang satunya hanya 10 motor sedangkan ratusan bahkan ribuan masyarakat yang mengantre di belakang,” ungkapnya.
Dirinya berharap, Pemda agar memberikan solusi. Minimal di dermaga untuk motor harus menyiapkan LCT juga.
“Karena Pemda harus mengetahui bahwa perbandingan motor dan mobil adalah 1 banding 7, 1 mobil dan 7 motor, dan ini masih minim perbandingannya. Kalau hanya disiapkan alat transportasi, seperti yang penyeberangan di daerah Sambaratta, saya yakin tidak mampu,” tandasnya.
[RZL | ADV DPRD BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- IRT di Segah Geruduk THM Berkedok Warung Kopi, Temukan Miras dan Lokasi Karaoke
- Peran Swalayan dan Retail Diharap Mampu jadi Wadah Penyaluran Produk Lokal
- Pendataan hingga Pengawasan dalam Distribusi LPG Perlu Dimasifkan
- DPRD Berau Sebut Penataan Kawasan di Bantaran Sungai Perlu Perhatian Serius
- DPRD Berau Imbau Perhatikan Setifikasi Halal dan BPOM Produk UMKM