Kaltim
Hanya Samarinda dan Kukar Dapat Jatah Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap Pertama, Berikut Penjelasan Dinkes Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar) dipastikan mendapat vaksin Covid-19 dari Sinovac untuk vaksinasi di tingkat daerah serentak, Kamis (14/1/2021). Rinciannya di Samarinda sebanyak 12.960 dosis untuk 6.355 tenaga kesehatan (nakes) dan 10 tokoh. Sementara di Kukar sebanyak 7.040 dosis untuk 3.503 nakes dan 10 tokoh.
Adapun 8 daerah lainnya di Kaltim, dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, dr Padilah Mante Runa, akan mendapatkan vaksin Covid-19 dari Sinovac pada Februari mendatang.
Untuk rincian di seluruh kabupaten dan kota, vaksin akan diberikan kepada 10 pejabat publik esensial. Di Berau ada 1.970 Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dan kebutuhan dosis vaksinnya 3.960. Sedangkan untuk di Balikpapan, terdapat 5.759 SDMK dan dibutuhkan 11.560 dosis vaksin. Untuk Bontang, ada 1.895 SDMK dan dibutuhkan 3.840 dosis vaksin. Di Kubar, ada 1.882 SDMK dan membutuhkan 3.800 dosis vaksin. Kutim, memiliki 3.013 SDMK dan butuh 6.080 dosis vaksin.
Selanjutnya di Mahulu ada 891 SDMK dan 1.840 dosis vaksin dibutuhkan. Paser ada 1.745 SDMK dan membutuhkan 3.520 dosis vaksin. Terakhir ada Penajam Paser Utara dengan total 1.205 SDMK dan membutuhkan 2.440 dosis vaksin. Ke 8 kabupaten dan kota lainnya juga akan tetap melangsungkan vaksinasi pada Februari mendatang. Ada alasan di balik pemilihan Samarinda dan Kukar sebagai daerah yang pertama kali gelar vaksinasi massal di Kaltim.
Dijelaskan Padilah bahwa hal tersebut merupakan keputusan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Awalnya Kemenkes memang memberikan surat bahwa 10 kabupaten dan kota di Kaltim akan menerima vaksin. Ternyata, pada 12 Januari 2021 pukul 10.00 Wita, Dinkes Kaltim mendapat edaran terbaru bahwa hanya 2 daerah saja yang mendapat vaksin Covid-19 pada tahap pertama. Termasuk jumlah dosis vaksinnya.
"4 bulan yang lalu, sempat ada surat dari Kemenkes untuk mendata jumlah nakes di tiap faskes dari seluruh kabupaten dan kota. Kemudian data itu kami kirim ke pusat. Saat ini 8 daerah lain datanya sudah siap," ungkap Padilah.
Ketika ditanya apakah bagi yang divaksin harus tetap melakukan rapid test antigen atau swab ketika ingin bepergian, Padilah menegaskan bahwa selama masih ada aturan yang berlaku maka tetap dilaksanakan.
"Sebab vaksin ini tidak semua orang sama. Vaksin itu menjadikan tubuh membentuk kekebalan, antibodi. Jangka waktu terbentuknya antibodi, tiap orang tidak sama. Ada yang langsung, tak menentu, bahkan lambat," tuturnya.
Sebagai informasi, Kamis (14/1/2021) di Kantor Gubernur Kaltim diselenggarakan vaksinasi Covid-19 menggunakan produk dari Sinovac yang diimpor langsung dari Cina. Ada 10 tokoh yang akan divaksin. Mulai perwakilan dari DPRD Kaltim, sekretaris daerah, Pangdam, Polda, Kejaksaan Tinggi, Pengadilan Tinggi, Dinkes, Direktur RSUD AW Sjahranie, Plt Kepala BPOM, dan Ketua IDI Wilayah Kaltim.
[YMD | TOS]