Advertorial

Hetifah Tekankan Pentingnya Keterampilan Riset Dasar untuk Mahasiswa Baru

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 26 November 2025 12:01
Hetifah Tekankan Pentingnya Keterampilan Riset Dasar untuk Mahasiswa Baru
Workshop dari Komisi X DPR RI bersama BRIN RI tentang Keterampilan Riset Dasar untuk Mahasiswa Baru. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian kembali memberikan ruang kepada mahasiswa baru, untuk dibekali pemahaman soal riset dasar. Pihaknya berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI dalam penyelanggaraan workshop di Hotel Haris Samarinda.

Diketahui, ada sebanyak 100 mahasiswa baru penerima KIP-K Aspirasi Hetifah Sjaifudian yang berasal dari beberapa kampus seperti Unmul, Polnes, Politani, UNU, Untag, UMKT, UWGM, STIH Awang long, Stikes MM, Stikes Samarinda, mengikuti workshop tersebut.

Hetifah memaparkan tiga poin penting dalam workshop yakni urgensi riset di indonesia, gambaran anggaran riset, serta pentingnya riset bagi mahasiswa baru.

Ia menyebut bahwa indonesia  patut berbangga karena capaian inovasi Indonesia meningkat setiap tahunnya hingga di tahun 2024 mencapai peringkat 54. Namun, masih banyak PR yang perlu dilakukan terutama dari segi penemuan pengetahuan baru.

"Ada banyak tantangan penelitian di perguruan tinggi, mulai dari rendahnya anggaran riset, kemitraan minim, cenderung teori daripada praktek, dan masih banyak lagi," sebutnya pada Rabu (26/11/2025).

Catatan penting dari Hetifah, menyoroti bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dana risetnya terendah di Asia dengan presentase 0,3%. Ukuran ini menggunakan perbandingan anggaran riset disandingkan dengan PDB.

"Masih ketinggalan jauh dari negara luar, seperti Korea Selatan (4,3 persen), Jepang (3,5 persen), hingga Singapura (2,6 persen)," kata Hetifah.

Untuk itu, Hetifah terus mendorong mahasiswa untuk mempelajari dan menekuni riset, agar terjadi peningkatan SDM periset di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kaltim, Fitriansyah menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki kemampuan berpikir kritis. Dengan mengikuti workshop yang diinisiasi oleh Komisi X DPR RI, tentu aja akan mengasah kemampuan meraka untuk berpikir kritis serta pemahaman tentang riset.

"Workshop yang digagas oleh Hetifah dari Komisi X ini sangat baik untuk menumbuhkan semangat berpikir ilmiah, sekaligus memberikan pemahaman teknis dalam penyusunan riset mulai dari pembuatan proposal hingga studi pustaka," tutupnya.

Telebih, Fitriansyah berharap kegiatan seperti ini bisa menumbuhkan minat anak muda untuk menjadi periset. Memang tidak banyak orang yang ingin terjun ke dunia riset, karena membutuhkan usaha yang besar. 

"Dari BRIDA Provinsi Kaltim sendiri, kami memiliki cita-cita untuk mencetak seribu peneliti pelajar," tutupnya.

[RWT | ADV] 



Berita Lainnya