Kaltim
Hotel Atlet Memprihatinkan, Makmur: Pemprov Harus Cepat Gandeng Investor

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kondisi Hotel Atlet di Kompleks Stadion Madya Sempaja Samarinda saat ini sangat memprihatinkan. Sangat tidak terurus.
Padahal, aset tersebut dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit. Menguras APBD Kaltim. Miliaran rupiah dialokasikan.
Terbengkalainya aset tersebut jelas merupakan kerugian. Meski begitu, hingga saat ini pemerintah masih tidak bergeming, tidak kunjung serius menyelamatkan aset tersebut.
Kepada awak media, Ketua DPRD Kaltim meminta, Pemprov Kaltim untuk serius menyelamatkan aset tersebut. Pemprov harus cepat mencari pengelola aset tersebut agar tidak terbengkalai.
Pasalnya, jika terus dibiarkan seperti saat ini. Kerugian yang dialami akan semakin besar.
Sudah tidak terhitung, fasilitas hotel, seperti AC, lemari, dan tempat tidur yang hilang. Belum lagi plafon yang jebol di banyak titik.
"Dari luar saja sudah sangat terlihat, ada banyak kerusakan. Kalau terus dibiarkan, jelas kerugian yang diderita akan semakin besar," tegasnya.
Diungkapkan dia, sudah ada investor yang tertarik untuk mengelola aset tersebut. Bahkan sudah mulai melengkapi persyaratan. Hanya, pihak investor mengeluhkan soal perizinan yang berbelit.
"Kami berharap pemerintah bisa mempermudah perizinan yang ada," harapnya.
Dikelolanya aset tersebut kepada swasta, tambah dia, akan menambah kas daerah untuk pendapatan asli daerah. Dukungan wajib diberikan oleh pemerintah kepada investor yang berminat mengelola aset tersebut.
[TOS | ADV]
Related Posts
- Rapat Paripurna ke-23, DPRD Kaltim Dorong Raperda Strategis untuk Pendidikan Berkualitas dan Lingkungan Berkelanjutan
- Sidak ke SMAN 10 Samarinda, DPRD Kaltim Dorong Percepatan Sarpras untuk Pembelajaran Siswa Baru
- Citra Sosial Pelaku Kejahatan Jadi Penghalang, DPRD Kaltim Dorong Edukasi Publik
- Insiden Gantung Diri di RS AWS, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Sarkowi Soroti Minimnya Layanan Deteksi Psikologis Rentan
- DPRD Kaltim Soroti Lambannya Penanganan Kasus Serobot Lahan KHDTK, Dorong Sinkronisasi Data Gakkum dan Polda