Daerah

Pemprov-DPRD Kaltim Sepakati Perubahan KUA-PPAS 2025 Sebesar Rp 21,74 T

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 13 September 2025 06:29
Pemprov-DPRD Kaltim Sepakati Perubahan KUA-PPAS 2025 Sebesar Rp 21,74 T
Pemerintah Provinsi bersama DPRD Kaltim resmi menyepakati Rancangan Perubahan KUA dan Rancangan Perubahan PPAS Tahun 2025. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi bersama DPRD Kaltim resmi menyepakati Rancangan Perubahan KUA dan Rancangan Perubahan PPAS Tahun 2025. Kesepakatan tersebut disampaikan dalam rapat paripurna DPRD pada Jumat (12/09/2025).

Rancangan Perubahan KUA dan Rancangan Perubahan PPAS Tahun 2025 disepakati sebesar Rp 21,74 Triliun.

Dalam hal ini, Pendapatan Daerah pada APBD Murni sebesar Rp 20,100 Triliun menjadi sebesar Rp 19,14 Triliun, mengalami penyesuaian sebesar Rp 950,76 Miliar. 

Diketahui, Belanja Daerah pada APBD Murni sebesar Rp 20,95 triliun menjadi sebesar Rp 21,69 trillun, mengalami peningkatan sebesar Rp746,85 Miliar. Lalu, Pembiayaan Daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan semula sebesar Rp900 Milliar menjadi sebesar Rp2,59 triliun, mengalami peningkatan sebesar 1,69 trillun rupiah.

"Kami akan tetap mengawal soal anggaran ini. Memang terjadi penurunan. Beberapa dana transfer dari pusat belum turun, jadi kita sesuaikan saja seperti yang tadi sudah disampaikan," ucapnya.

Seno menyadari bahwa penurunan tersebut tentu akan memberikan dampak khusus, serta terjadi penyesuaian pada beberapa alokasi anggaran lainnya. 

"Yang jelas, pengurangan ini tentu memberikan dampak, tapi mudah-mudahan tidak ada lagi pemotongan dana dari pemerintah pusat," sebutnya.

Disamping itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengungkap bahwa mulanya total APBD Kaltim meningkat dari Rp 21 T menjadi Rp 21,74 T. Ia menyebut bahwa dari sisa penerimaan memang terjadi peningkatan, namun dari sisa pendapatan justru mengalami penurunan.

"Dari sisi penerimaan kenapa bisa naik, itu berasal dari SILPA tahun lalu, yang kemudian dipakai untuk tahun ini. Maka dimanfaatkan sehingga totalnya menjadi Rp 21,74 T," jelasnya.

[RWT]



Berita Lainnya