Advertorial

Implementasi Kurikulum Merdeka di PPU, Fokus pada Minat dan Bakat Siswa

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 22 November 2024 20:13
Implementasi Kurikulum Merdeka di PPU, Fokus pada Minat dan Bakat Siswa
Ilustrasi implementasi kurikulum merdeka belajar pada salah satu sekolah yang ada di PPU. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) terus mendorong penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah. 

Kurikulum ini dianggap sebagai langkah penting untuk memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam menentukan jalur pendidikan sesuai dengan minat dan bakat mereka. 

Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat berkembang secara optimal tanpa tekanan dari bidang yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkeru, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan ruang bagi siswa agar dapat fokus pada bidang yang mereka sukai. 

“Untuk implementasi Kurikulum Merdeka, ini adalah langkah agar anak-anak dapat belajar sesuai minat dan bakat mereka,” katanya.

Ia mencontohkan, siswa yang memiliki ketertarikan di bidang seni tidak perlu dipaksa untuk mahir dalam matematika atau bidang lainnya yang tidak relevan. 

“Anak yang memiliki minat di seni, misalnya, tidak harus mahir di matematika karena bidang seni tidak memerlukannya,” tambahnya. 

Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengeksplorasi kemampuan mereka tanpa merasa terbebani oleh mata pelajaran yang kurang diminati.

Sebaliknya, siswa yang berbakat di bidang teknologi atau sains diberikan kesempatan untuk fokus dan mendalami bidang tersebut tanpa harus dibebani dengan bidang lain yang tidak sesuai dengan bakatnya. 

“Sebaliknya, anak yang berbakat di bidang teknologi atau sains dapat fokus di sana tanpa harus dibebani bidang yang tidak sesuai minatnya,” tegas Andi.

Penerapan Kurikulum Merdeka ini juga menuntut peran guru untuk lebih adaptif dalam memahami kebutuhan siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga fasilitator yang membantu siswa menemukan potensi terbaik mereka. 

Selain itu, sekolah juga diharapkan menyediakan fasilitas pendukung, seperti laboratorium sains, studio seni, atau perangkat teknologi, untuk mendukung pembelajaran berbasis minat.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya