Nasional

Indonesia Diversifikasi Sumber Impor BBM, Alihkan dari Singapura ke Amerika Serikat

Network — Kaltim Today 10 Mei 2025 12:13
Indonesia Diversifikasi Sumber Impor BBM, Alihkan dari Singapura ke Amerika Serikat
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

Kaltimtoday.co, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura dan mulai mengalihkan sebagian pasokan energinya dari negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi memperluas mitra dagang serta merespons dinamika ekonomi dan geopolitik global.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa sekitar 54% hingga 59% dari total impor BBM Indonesia saat ini masih berasal dari Singapura. Namun, angka tersebut tengah dievaluasi ulang guna menjaga ketahanan energi nasional.

"Impor BBM kita saat ini masih didominasi oleh Singapura. Tapi kami sedang meninjau ulang agar tidak terlalu bergantung pada satu negara," ujar Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Menurut Bahlil, harga BBM dari beberapa kawasan seperti Singapura, Timur Tengah, dan Amerika Serikat cenderung tidak memiliki selisih yang besar. Oleh karena itu, Indonesia memiliki ruang untuk melakukan diversifikasi sumber pasokan tanpa beban biaya yang signifikan.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa pengalihan sumber impor ini juga merupakan bagian dari kesepakatan dagang yang telah dijalin antara Indonesia dan Amerika Serikat. Salah satu poin penting dari kerja sama tersebut adalah komitmen pembelian produk energi asal AS, termasuk BBM, minyak mentah (crude oil), dan gas petroleum cair (LPG).

"Kita telah menandatangani perjanjian kerja sama dagang dengan pemerintah AS, yang mencakup pembelian energi seperti crude, LPG, dan BBM," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan volume impor sejumlah komoditas strategis dari AS sebagai bagian dari negosiasi perdagangan yang saling menguntungkan (resiprokal). Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai pertemuan dengan perwakilan dari United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce.

"Pertemuan dengan delegasi AS berlangsung dengan suasana yang positif dan terbuka," ungkap Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/4/2025).

Selain sektor energi, pemerintah Indonesia juga menargetkan peningkatan impor komoditas pangan strategis dari Amerika Serikat seperti kedelai, gandum, dan soya bean meal untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

[RWT]



Berita Lainnya