Otomotif
Indonesia Memasuki Musim Pancaroba, Berikut Cara Merawat Ban Motor Agar Tetap Aman Digunakan!
Kaltimtoday.co - Ban merupakan bagian terakhir dari kendaraan yang mendapat perhatian. Masyarakat luas lebih condong pada tampilan keren kendaraan roda empat (mobil) maupun roda dua (motor) atau performa mesin. Padahal peran ban mobil dalam memastikan kondisi berkendara aman dan nyaman adalah yang paling utama.
Sebagai komponen mobil yang bergerak, dan secara langsung bersentuhan dengan permukaan jalan, ban memiliki peranan penting dan membutuhkan pengecekan, serta perawatan secara berkala. Pengecekan dan perawatan dapat dilakukan dengan melakukan rotasi ban, memeriksa tekanan udara, melakukan spooring dan balancing, serta mempersiapkan kondisi ban cadangan. Apalagi ketika memasuki musim pancaroba seperti saat ini.
Indonesia Memasuki Musim Pancaroba
Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, BMKG telah menganalisis dinamika atmosfer di beberapa wilayah Nusantara. Hasilnya menunjukkan bahwa pada wilayah tersebut akan memasuki musim pancaroba (peralihan) mulai Maret hingga April.
Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan pada sore hingga menjelang malam hari. Sedangkan pada siang hari udara akan terasa hangat dan terik. Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.
BMKG juga mengingatkan cuaca ekstrem melanda di beberapa kawasan dalam beberapa pekan ke depan. Selain cuaca ekstrem, masyarakat yang banyak memiliki aktivitas di luar rumah juga diharapkan untuk menjaga performa kendaraanya tetap baik, agar aman digunakan.
Berikut 9 Tips Untuk Menjaga Ban Agar Awet dan Aman di Musim Pancaroba
1. Cek tekanan udara
Ini adalah hal yang sangat mendasar yaitu melakukan pengecekan secara rutin pada ban kendaraan. Tekanan angin kurang akan mengakibatkan keausan telapak ban terjadi lebih cepat. Hal ini terjadi karena hanya bagian tengah telapak ban saja yang bergesekan dengan permukaan jalan. Tekanan angin yang berlebih juga tidak baik untuk menjaga ban. Jika tekanan angin sesuai dengan beban gesekan dengan permukaan jalan akan merata di semua bagian sehingga ban lebih awet.
Selain demi keamanan dan kenyamanan, tekanan udara yang sesuai dengan spesifikasi akan membuat usia ban lebih panjang dan juga hemat bahan bakar. Jika tekanan udara di ban kurang, maka risiko mengalami pecah ban lebih besar. Karena dinding samping ban akan dipaksa selalu bersentuhan dengan jalan, akhirnya menjadi tipis sehingga tidak akan kuat menahan bobot mobil, maka dari itu periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.
2. Ukuran standar tekanan udara
Untuk dapat melihat ukuran tekanan udara sesuai standar pabrikan, bisa melihat stiker yang biasanya terdapat di pilar B bagian kanan pintu depan mobil, di sisi pengemudi. Juga tersedia informasinya di buku manual kendaraan.
3. Melakukan rotasi ban
Gunakanlah rotasi atau perpindahan posisi keempat ban mobil memang diperlukan. Gunanya, agar tingkat ketipisan ban akan menyebar secara merata, sehingga mempengaruhi kenyamanan berkendara, rotasi ban ini direkomendasikan agar dilakukan tiap kelipatan 10.000 km.
4. Lakukan spooring – balancing
Selain rotasi ban, setiap kendaraan juga diharuskan melakukan pengecekan berkala terhadap kondisi kelurusan ban. Mungkin lebih dikenal sebagai spooring dan balancing. Idealnya perawatan ini dilakukan setiap 10.000 km.
5. Perhatikan muatan beban kendaraan
Dianjurkan untuk jangan melebihi kapasitas beban angkut karena akan mengganggu fungsi ban, serta pengereman yang berpotensi membahayakan keselamatan, dan kenyamanan berkendara.
6. Periksa kondisi ban cadangan
Sebaiknya kondisi ban cadangan harus selalu diperhatikan. Meskipun fungsinya sebagai pengganti sementara, namun harus dipastikan berfungsi baik saat akan digunakan.
7. Terapkan perilaku mengendarai motor yang baik
Cara Anda mengendarai kendaraan juga akan mempengaruhi keawetan ban. Hindari perilaku mengerem mendadak atau memacu kendaraan dengan kecepatan penuh saat pertama kali jalan. Karena umur ban juga ditentukan oleh laju kecepatan kendaraan, semakin sering Anda memacu motor dalam kecepatan tinggi ban akan semakin cepat cepat tipis.
8. Pengaruh cuaca
Hindarkan kendaraan dari paparan sinar matahari langsung, tempat yang panas atau sebaliknya terendam air dan hujan, karena hal ini dapat memperpendek umur ban. Usahakan untuk memarkir motor Anda di tempat yang teduh. Selain itu, hindari ban dari kontaminasi oli, bensin atau cairan kimia yang merusak. Segera bersihkan dengan air sabun jika terkena cairan tersebut.
9. Gunakan standar tengah saat parkir
Biasakan saat memarkir motor gunakan standar tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu yang lama. Selain itu, perhatikan juga tread wear indicator (TWI) yaitu simbol segitiga yang ada di sisi samping menunjukkan tonjolan pada sela-sela pattern ban. Ganti ban Anda jika kondisi ban sudah mencapai tanda tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Hadapi Pancaroba, BPBD PPU Siapkan Rencana Kontingensi dan Dukungan Rp5 Miliar dari Pemprov Kaltim
- Cara Bayar Pajak Motor Online dengan Cepat dan Mudah Menggunakan Aplikasi SIGNAL
- Sejak 2019-2023, Pemprov Kaltim Hibahkan 115 Unit Kendaraan Roda Empat
- Dishub Samarinda Kerahkan 11 Personil Tertibkan Kendaraan yang Parkir Liar di Tepi Jalan Umum
- Miliki Kendaraan Baru dengan Kredit Kendaraan di bank bjb dan Nikmati Benefitnya