Advertorial
Ini Alasan Berau Tolak Gabung Kaltara
Kaltimtoday.co, Berau - Belakangan ini, berita wacana penggabungan Berau ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selalu menghiasi surat kabar lokal maupun nasional, cetak maupun online.
Sehingga, Bupati Berau, Sri Juniarsih bersama lintas lembaga adat di Berau menyatakan dengan tegas penolakan bergabung ke Kaltara.
Sri Juniarsih Mas mengungkapkan beberapa alasan Berau tolak gabung ke Kaltara dan tetap ingin berada di Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam acara penandatanganan petisi penolakan oleh lintas organisasi masyarakat, lembaga, dan tokoh masyarakat Berau, Sri Juniarsih mengungkapkan alasan utama penolakan tersebut.
"Kalimantan Timur harga mati," tegasnya.
Apalagi, dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai tokoh, bahwa Berau memiliki prioritas sendiri di Kalimantan Timur, seiring dengan hadirnya Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
"Hanya Berau yang memiliki potensi SDA luar biasa. Tentu ini akan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Apalagi mayoritas masyarakat Berau juga tidak setuju penggabungan dilakukan," ungkap Sri Juniarsih saat memberikan sambutan dalam acara petisi dan penandatanganan penolakan lintas ormas, lembaga, dan tokoh masyarakat di Kabupaten Berau yang dilaksanakan di Balai Mufakat Tanjung Redeb belum lama ini.
Adapun beberapa alasan yang cukup kuat yang diungkapkan Bupati Sri Juniarsih untuk menolak ajakan bergabung ke provinsi Kaltara, yaitu ingin fokus pada pencapaian program prioritas, dan tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Kaltim.
Kemudian belanja APBD rutin maupun pegawai, angkanya sudah mencapai Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun. Jika bergabung dengan Kalimantan Utara, yang notabene APB- nya jauh lebih rendah dari Berau, tentu pemerintah akan sangat kesulitan. Dana bagi hasil (DBH) saat ini sudah lebih besar sehingga tidak memungkinkan Berau berpisah dengan Kaltim.
Selanjutnya, bantuan Pemprov Kaltim yang hampir mencapai Rp 500 miliar untuk perbaikan poros jalan pesisir selatan Berau.
"Alangkah tidak tahu balas budinya jika Berau bergabung ke Kalimantan Utara. Jika kita bergabung, maka jalan itu menjadi aset Berau, ini akan sangat memberatkan kami," ungkapnya.
Meskipun ada penolakan terhadap penggabungan, Sri Juniarsih menekankan bahwa kerja sama antara Berau dan Kaltara masih mungkin dilakukan di berbagai bidang tanpa perlu bergabung.
"Kami masih bisa bekerja sama untuk membangun daerah menjadi lebih baik. Kami mendukung, tetapi tidak bisa bergabung," pungkasnya.
[RWT | ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025, Menu Disesuaikan dengan Wilayah
- Kejagung Tegaskan Mekanisme Denda Damai Tidak Berlaku untuk Koruptor dalam UU Tipikor
- Optimalkan Reklamasi Lahan Tambang, Kaltim Target Swasembada Pangan Tahun 2026
- Rehabilitasi Bendungan Babulu, 46 Tahun Perjalanan untuk Sejahterakan 5 Desa
- Panen Perdana Tambak 4 in 1 Dorong Ketahanan Pangan dan Program Makan Gratis