PPU

Insentif Telat Dikeluhkan PNS dan Honorer, Surat Terbuka AGM Dinilai Tak Pantas

Kaltim Today
03 November 2021 09:32
Insentif Telat Dikeluhkan PNS dan Honorer, Surat Terbuka AGM Dinilai Tak Pantas

Kaltimtoday.co, Penajam - Surat terbuka Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud beberapa waktu lalu menuai tuai pro dan kontra. Bagi mereka yang kontra, surat tersebut dianggap beberapa pengikutnya tak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin daerah.

Sedangkan mereka yang pro, justru merasa setuju. Namun sayang tak bekerja di wilayah kepemimpinan AGM--singkatan akrab pemimpin daerah termuda itu.

Salah satu dewan yang merasa dukungan itu kurang pantas dilakukan untuk seorang pemimpin daerah ialah Ketua Komisi II DPRD PPU Wakidi. Ketika dikonfirmasi, politikus PKS itu dengan tegas tak setuju dengan apa yang dilakukan AGM.

"Sebagai pejabat publik lebih baik tetap memberi semangat terkait kesulitan anggaran Pemkab PPU dan menyampaikannya dengan baik. Bertanggungjawab atas keterlambatan pembayaran insentif," kata Wakidi, dikutip dari Suara.com - Jaringan Kaltimtoday.co.

Menurutnya, publik pasti akan memberikan respon negatif kepada dirinya jika memberikan teguran dan surat terbuka seperti itu. Namun, sebagai seorang politisi, ia mengerti dengan maksud AGM untuk mengingatkan warganya.

"Tegar dalam kesulitan, apalagi (jangan sampai) ketika di suruh cari kerja lainnya," sindirnya.

Tak hanya itu, katanya, gaya kepemimpinan AGM memang berbeda. Ia juga menganggap begitulah caranya AGM berkomunikasi dengan masyarakatnya.

"Begitulah setiap pemimpin punya gaya komunikasi publik yang berbeda-beda," tuturnya.

Pernyataan kontroversial diberikan Abdul Gafur Mas'ud kepada pegawai PNS dan honor. Bupati Penajam Paser Utara (PPU) itu mengatakan, untuk mereka para pegawai PNS dan honorer yang suka mengunggah postingan mengeluh soal masalah insentif, lebih baik pindah atau cari pekerjaan lain.

Unggahan itu ia posting, 22 jam lalu, dari waktu artikel ini ditulis di akun instagram pribadinya yakni @abdulgafurmasud. Tak hanya meminta pegawai PNS dan honor untuk berhenti, dirinya juga mengatakan bahwa kepentingan masyarakat merupakan hal utama yang harus dinomorsatukan.

"BAGI PARA PNS DAN HONOR YANG SUKA POSTING MENGELUH MASALAH INSENTIF ATAU HONOR YANG SUKA NGELUH, SAYA MOHON MAAF MUNGKIN KALIAN CARI PEKERJAAN LAIN SAJA. KARNA KITA INI HARUS MENGUTAMAKAN MASYARAKAT KETIMBANG KEPENTINGA PRIBADI," katanya, dikutip dari instagram story, Rabu (27/10/2021).

Tak berhenti di situ, dirinya menyatakan bahwa unggahan tersebut merupakan surat terbuka darinya. Yang ditujukan kepada para pegawai di pemerintahan PPU.

"SURAT TERBUKA AGM UNTUK PARA PEGAWAI PEMERINTAH PPU," lugasnya.

Unggahan Bupati 33 tahun itu pun ditanggapi pengikutnya. Akun @frb.aszary_ memberikan komentar pedasnya kepada kepala daerah termuda itu.

Ia menanyakan masyarakat mana yang dimaksud AGM--singkatan dari nama Abdul Gafur Mas'ud--dalam instagram storynya. Akun itu juga mengeluarkan unek-uneknya yang mengatakan bahwa para pegawai PNS dan honor juga memiliki keluarga yang harus dinafkahi.

"masyarakat yang mana? Dikira teman-teman honor tidak punya anak istri? Temen-teman pelajar mahasiswa berprestasi juga gak pernah dapat apresiasi lebih dari disdikpora PPU apa lagi sampai bupati. Banjir dimana-mana. Jalan banyak yg gelap dan rusak. (Harga) Listrik dan air naik," cecarnya.

Bukan hanya @frb.aszary_ yang membalas unggahan AGM. Ada @iqbalalqadry yang juga ikut merespons surat terbuka tersebut.

Berbeda dari respons sebelumnya, akun tersebut justru sependapat dengan AGM. Ia bahkan mengatakan, kini jabatan dan meja kerja bukanlah patokan untuk mencari rejeki.

"Teguran keras untuk diri pribadi yang suka mengeluh (walau sya bukan honorer di PPU) tapi saya melihat perkembangan dan sudut pandang bagaimana cara untuk mendapatkan penghasilan. Jabatan dan meja kerja bukan hal yang harus dibanggakan sekarang melainkan skill pribadi yang harus terus dikembangkan. Bravo Pak @abdulgafurmasud," tandasnya mengakhiri.

[TOS]



Berita Lainnya