Kaltim
Izin Terbit, Pekan Depan Rumah Sakit Islam Samarinda Resmi Beroperasi

Kaltimtoday.co, Samarinda - Izin operasional Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda yang sempat vakum sekira 4 tahun akhirnya terbit, Rabu (24/2/2021).
RSI akan beroperasi dengan status rumah sakit tipe D. Izin berlaku selama 5 tahun, yakni hingga 24 Februari 2026.
Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Gurami No 18 Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir ini mengantongi izin atas nama pemilik Yayasan Rumah Sakit Islam Kaltim. Menjabat sebagai direktur rumah sakit, yakni dr Didik Santoso.
Didik Santoso sebelumnya menyampaikan sebelum beroperasi, yayasan akan membuat perjanjian kerja dengan seluruh karyawan rumah sakit. Jika tak ada kendala berarti, dia memastikan, RSI Samarinda sudah bisa beroperasi Senin (1/3/2021) pekan depan.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam kunjungannya Jumat (19/2/2021) lalu menyampaikan, sebelum mendapat izin operasional, dia berharap RSI Samarinda layak dibuka.
Pemprov Kaltim, disampaikan Hadi Mulyadi komitmen memberikan bantuan dana dalam bentuk hibah dari BUMD Kaltim. Dana itu digunakan untuk perbaikan fasilitas rumah sakit yang rusak parah setelah sekira 4 tahun tidak beroperasi.
Hadi Mulyadi berharap, pelayanan yang diberikan RSI Samarinda dapat optimal ke masyarakat. Bahkan, dia berharap, RSI Samarinda menjadi rumah sakit rujukan untuk menangani pasien dengan kondisi terkonfirmasi positif Covid-19, saat RSUD AW Syahranie yang menjadi rujukan utama, kewalahan.
[TOS]
Related Posts
- Tolak Tawaran Bergabung ke Tim Pengawas SPMB, Anhar Sebut Pemisahan Eksekutif dan Legislatif Harus Jelas
- Wali Kota Andi Harun Jelaskan Soal Tim Pengawas SPMB, Buka Kesempatan untuk Anggota DPRD Samarinda Bergabung
- Raperda Penyelenggaraan Transportasi Kembali Dibahas, Dishub Samarinda Sampaikan Beberapa Usul ke DPRD
- Sinergi Pemprov Kaltim dan Blue Sky Group Kian Mantap, Tempat Hiburan Baru di Samarinda Siap Launching dalam Waktu Dekat
- Warga Batu Kajang-Muara Kate Minta Penghentian Total Hauling Batu Bara, Gubernur Rudy Mas'ud Diminta Tegas Soal Larangan Lewat Jalan Nasional