PPU
Kasus Kekerasan Menimpa Siswa, DPRD PPU Nilai Pengawasan Sekolah Masih Lemah
Kaltimtoday.co, Penajam – Kasus perundungan terhadap pelajar kembali terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Kecamatan Babulu, diduga menjadi korban bully serta kekerasan oleh pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga mengalami lebam.
Masih maraknya kasus kekerasan di tingkat sekolah mendapat sorotan dari DPRD PPU. Menurut anggota DPRD PPU Sudjiati, lemahnya pengawasan pihak sekolah mempengaruhi adanya tindak perundungan maupun kekerasan antar siswa.
“Yang jelas, pengawasan dari guru harus dimaksimalkan. Karena kalau minim pengawasan memang ada risiko itu,” ujar Politisi Gerindra ini, Sabtu (1/10/22).
Pengawasan dan kontrol terhadap perilaku siswa selama di lingkungan sekolah berperan penting dalam mencegah terjadinya bullying.
Selain pengawasan, dia juga meminta pihak sekolah memberikan pelajaran ekstra kurikuler (ekskul). Dengan kegiatan itu, para siswa akan disibukan dengan hal-hal yang positif.
“Kalau ada kegiatan ekstra kurikuler, itu siswa tidak akan sempat melakukan hal-hal negatif. Jadi guru-guru bisa memaksimalkan terkait kegiatan siswanya,” terang Sudjiati.
Dia pun meminta kepada orangtua siswa, supaya optimal dalam mendidik perilaku anak di luar sekolah. Tindakan kekerasan antar siswa tidak akan terjadi, apabila orangtua berperan membentuk karakter anak secara baik.
“Yang terpenting itu peran orangtua. Mungkin sekolah atau guru masih bisa mengontrol, selama di lingkungan sekolah, tapi kalau sudah di luar menjadi bagian dari tanggung jawab orangtua,” tandasnya.
[YUD | RWT | ADV DPRD PPU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Anggap Jenjangnya Tak Setara, Universitas di Belanda Tak Lagi Terima Lulusan SMA Indonesia Setelah UN Dihapus
- Membully, Tren Perusak Remaja
- Solusi IDI Atasi Bullying Dokter Muda: Gaji PPDS dan Jam Kerja 80 Jam per Minggu
- Kemenkes Tindak Tegas Pelaku Bullying di Rumah Sakit Vertikal, Ada 39 Kasus Sudah Disanksi
- Pasca Tragedi Aulia Risma, Kemenkes Terima 1.500 Laporan Bullying Dokter