Daerah
Kasus Stunting Tertinggi di Kaltim, Bontang Dapat "Penghargaan" dari Pj Gubernur
Kaltimtoday.co, Bontang - Penanganan stunting atau tengkes di Bontang mendapat sorotan tajam dari Pemprov Kaltim. Lantaran kasus stunting di kota ini paling tinggi ketimbang kabupaten/kota lain di Kaltim, Bontang menerima "penghargaan" dari Pj Gubernur, Akmal Malik.
Rapor merah penanganan stunting yang ditandai dengan pemberian "pengharhargaan" itu diberikan langsung Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik di acara penutupan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Mangrove Park Saleba, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (25/7/2024).
Akmal mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada Pemkot Bontang sebagai pengingat, agar penanganan stunting bisa dimaksimalkan. Program penanganan dan intervensi mesti lebih masif.
"Penghargaan itu sebagai pengingat saja. Agar Pemkot Bontang bisa menekan stunting dengan cepat. Intervensi harus dimaksimalkan," jelas Akmal Malik.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, akan menjadwalkan untuk melakukan klarifikasi ke SKI pada Agustus 2024 mendatang.
Menurutnya, penghargaan stunting tersebut menjadi atensi, terlebih penanganan stunting adalah instruksi presiden Joko Widodo.
Sementara hasil intervensi, Pemkot Bontang mengklaim angka stunting berada di angka 18,4 persen.
"Saya akan berikan punishment ke OPD yang tidak serius menangani stunting. Itu akan kami jalankan. Masih diinventarisasi dulu. Yang terpenting data SKI harus diklarifikasi nanti akan diagendakan sendiri," ucap Basri Rase.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan RI telah merilis hasil Survei Kesehatan Indonesia (SRI) terbaru. Hasilnya, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, Bontang berada di posisi puncak dengan kasus stunting tertinggi.
Berdasarkan data SKI itu, Bontang juga menjadi wilayah dengan penanganan stunting terburuk di Kaltim. Tercatat, Bontang mengalami kenaikan prevalensi stunting sebesar 6,4 persen dari 21 persen menjadi 27,4 persen.
Sementara, Pemda Kabupaten Kutai Kartanegara, meraih penghargaan penurunan stunting tertinggi di Kaltim, berhasil mengurangi prevalensi stunting 9,5 persen.
Posisi kedua diraih Paser dengan penurunan angka prevalensi stunting 2,5 persen.
Kemudian peringkat ketiga diraih Pemda Kutai Barat dengan penurunan angka stunting prevalansi 1,1 persen. Sementara Pemkot Bontang, berada di urutan terendah se-Kaltim.
Pemprov Kaltim memberikan penghargaan kepada Pemkot Bontang atas kategori percepatan, penurunan stunting terendah se-Kaltim.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kilang Refinery Gagal Dibangun, Nasrullah Sebut Ini Bentuk Kegagalan Pemerintahan Basri
- Kukar Raih Peringkat Terbaik dalam Penanganan Stunting se-Kaltim
- Penyuluh KB Penajam Prioritaskan Program Penanganan Stunting di Semester Akhir
- Gencar Programkan Pemberian Makanan Bergizi, Camat Loa Kulu Klaim Nol Kasus Stunting
- Kernel PT EUP Kembali Tumpah di Jalan, Faisal Tuntut Pertanggungjawaban Perusahaan