Kaltim
Keliling Kaltim, Hetifah Sjaifudian Kupas Tuntas Pendidikan hingga Ekonomi Kreatif
Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian terus menaruh perhatiannya terhadap dunia pendidikan di Kaltim. Perhatian itu dia tuangkan ke dalam Education Festival yang terselenggara di Kutim, Bontang, Samarinda, dan Balikpapan mulai 5-16 Mei 2023 lalu.
Selama beberapa hari itu, ada banyak kegiatan yang dilakukan. Hetifah awalnya mengikuti simposium pendidikan dalam rangka Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia ke XXVII. Kemudian mengikuti orasi ilmiah wisuda SMA, SMK, dan Poltek Nusantara. Dilanjutkan dengan agenda penguatan mutu pendidikan melalui akreditasi PAUD, pendidikan non formal, dan sekolah atau madrasah di Kaltim.
Kemudian, Hetifah juga mengadakan halal bihalal dengan masyarakat Kaltim, pengenalan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk guru-guru di Kutim, Bontang, dan Samarinda. Serta upgrading pendidikan bagi kepala sekolah (kepsek) SD, SMP, dan SMA.
Masih dalam tema pendidikan, Hetifah juga upgrading pendidikan guru PAUD dan SD di Bontang dan Samarinda dengan tema Merdeka Belajar Episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Tak lupa, dia juga menyerap aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan di Kaltim bidang Komisi X DPR RI dan mengadakan konsultasi serta pengaduan PPPK Bidang Pendidikan dan Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.
Bermula pada 6 Mei 2023, Hetifah menyambangi Balikpapan untuk menghadiri diskusi bersama Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (BSKAP Kemendikbudristek) dan 150 guru se-Balikpapan.
Pada kesempatan itu, dia membahas soal sekolah-sekolah yang sudah terakreditasi di Kaltim dan ditegaskan Hetifah, akreditasi harus jadi sebuah sistem. Bukan formalitas.
Namun, ujar Hetifah, jika dilihat kembali, skor persentase akreditasi masih beragam di tiap kabupaten dan kota. Misalnya di Kubar persentase akreditasi C di SD mencapai 52 persen. Sedangkan di Balikpapan, persentase akreditasi C di SD hanya 1 persen.
Kemudian, asesor di Kaltim hanya ada 102. Hampir setengahnya berdomisili di Samarinda. Ini menandakan, kondisi sekolah di tiap daerah se-Kaltim belum merata. Akses untuk mendapatkan asesor di tiap wilayah juga demikian.
Sejatinya, akreditasi menjadi krusial karena berkaitan erat dengan mutu pendidikan. Hal ini berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan. Mulai PAUD, pendidikan non formal, sekolah hingga madrasah di Kaltim.
Lalu pada 13 Mei 2023 lalu, Hetifah mengunjungi Sangatta, Kutim dan menyelenggarakan peningkatan kapasitas guru dengan workshop pendidikan bertajuk "Sekolah Sehat Mewujudkan Anak Sehat, Cerdas, dan Berkarakter" di Kutim.
Kegiatan tersebut dihadiri tak kurang dari 130 kepala sekolah dan guru se-Kutim. Sejumlah narasumber dihadirkan. Mulai Direktorat SD Kemendikbudristek Kurniawan, Guru Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Sismanto, Akademis Mukhtar, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, Widyaprada Ahli Utama Jumeri, dan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kaltim Khairullah.
Pada momen tersebut, Hetifah mengungkapkan, pandemi Covid-19 jadi pemicu di mana terjadi ketidakmerataan fasilitas sanitasi sekolah di semua daerah.
“Pasalnya masih banyak yang belum memiliki toilet layak dan wastafel dengan air mengalir dan sabun, bahkan sejak sebelum pandemi,” papar Hetifah.
Menurut Hetifah, selain mengejar penilaian, sekolah juga harus bisa memberikan transparansi kondisi fasilitas yang sebenar-benarnya. Mulai toilet, UKS, dan musala.
Peran pusat kesehatan berbasis sekolah dalam menyediakan akses kesehatan yang mudah bagi siswa, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
“Perlunya tanggung jawab sekolah dalam menjaga kesehatan siswa dan membentuk karakter mereka”, terangnya.
Selanjutnya, Hetifah bertandang ke Bontang. Di sana, dia juga menyampaikan hal-hal terkait sanitasi di seluruh sekolah. Apalagi, ada target untuk Indonesia demi memenuhi target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
"Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu salah satu indikator yang perlu diperhatikan adalah sanitasi," ujar Hetifah.
Dalam kegiatan tersebut, sekitar 170 kepala sekolah dan guru dari berbagai jenjang pendidikan. Ditegaskan Hetifah, penciptaan sekolah yang sehat setidaknya juga perlu dukungan dari Kemendikbudristek.
"Kami telah mencanangkan program aspirasi toilet sehat di sekolah-sekolah di Kaltim sebagai bentuk kepeduliannya terhadap sanitasi sekolah dan fondasi utama membentuk anak yang cerdas dan berkarakter," ujar Hetifah.
Lalu pada 15 Mei 2023, Hetifah juga menggelar penguatan kapasitas bekerja sama dengan Kemendikbudristek. Sekitar 120 kepala sekolah dan guru-guru PAUD, TK, SD di Bontang membahas soal transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Di satu sisi, Hetifah juga mengungkapkan krusialnya pembelajaran yang menyenangkan dan membangun fondasi dasar. Misalnya, nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, serta kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar.
“Seperti membangun sebuah rumah, sebelum membangun atap, kita harus membangun fondasi yang kuat. Sama halnya dengan pendidikan, dalam usia dini, dimana otak dan motorik anak sedang mengalami perkembangan awal, maka aspek yang perlu ditekankan dalam pendidikan adalah membangun fondasi kemampuan,” ujar Hetifah.
Lebih lanjut, Hetifah menekankan pentingnya peran guru dalam memastikan PAUD yang menyenangkan. Guru bukan hanya sebagai pemateri tunggal namun juga sebagai fasilitator yang harus mampu menumbuhkan rasa ketertarikan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri.
“Guru bukan hanya berperan untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tapi juga memberikan teladan yang baik bagi peserta didik," sambungnya.
Hetifah Turut Perhatikan Industri Ekonomi Kreatif Kaltim
Di Bontang, Hetifah juga berbagi soal penguatan potensi Bontang untuk jadi destinasi perjalanan insentif melalui peran konten kreator. Ada 130 orang menghadiri seminar penguatan kapasitas itu.
Hetifah sebagai penggagas acara menyarankan kepada Pemkot Bontang untuk memperbanyak spot-spot instagramable di kota tersebut. Spot-spot ini bisa dieksplorasi oleh konten kreator untuk menjadi konten wisata yang menarik. Dengan begitu, bahan konten untuk mempromosikan wisata Bontang akan semakin banyak dan menarik minat lebih banyak orang untuk berkunjung.
“Diharapkan seminar BISA Fest dapat menjadi ajang untuk memperkuat potensi pariwisata Bontang di masa depan, dengan melibatkan para konten kreator dalam mempromosikan wisata kota Bontang”, bebernya.
Masih di Bontang, pada 13 Mei 2023 Hetifah juga memfasilitasi kegiatan penguatan kapasitas ke lebih 60 orang pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Kegiatan ini bertajuk “Peningkatan Seni Budaya Lokal untuk Menjadikan Bontang sebagai Destinasi Perjalanan Insentif."
Hetifah menyampaikan seiring dengan pembangunan IKN, banyak perusahaan nasional dan internasional yang berlokasi di Kaltim, dimana paling tidak dapat melaksanakan pertemuan tahunan dengan memanfaatkan MICE/EO di Kaltim.
“Market Kaltim untuk mengadakan event juga masih sangat luas, mulai dari kuliner, fashion, rapat kantor, bahkan sampai acara olahraga” jelasnya.
Lebih lanjut Hetifah yang telah dipercaya menjadi wakil rakyat Kaltim selama tiga periode ini menegaskan event di Kaltim terbukti mendulang pemasukan luar biasa, menunjukkan potensi market masih sangat luas,” tutupnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Kepemimpinan Perempuan: Membangun Peradaban yang Berkeadilan
- Pengaruh Gawai Terhadap Perilaku Berbahasa Anak Usia 10 Tahun: Kajian Psikolinguistik
- Pembentukan AKD DPRD Kaltim Tak Kunjung Rampung, Ayub Jelaskan Penyebabnya
- ASN Pemkot Bontang di Kelurahan Gunung Telihan Positif Narkoba, BNN Lakukan Assesment