Gaya Hidup

Ketahui 7 Cara Melatih Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan ala Rasulullah

Dahlia Norjanah Norma Susanti — Kaltim Today 13 Maret 2024 08:30
Ketahui 7 Cara Melatih Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan ala Rasulullah
Ilustrasi Buka Puasa Dengan Anak. (freepik.com)

Kaltimtoday. co - Bulan Ramadhan selalu dianggap sebagai waktu yang sangat istimewa dan bermakna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam bulan suci yang penuh berkah ini, banyak di antara kita merayakan momen keagamaan dengan menjalankan puasa, sebuah praktik spiritual yang dijalankan tidak terkecuali oleh anak-anak. Orang tua sering membimbing dan melatih anak-anak mereka untuk mulai berpuasa, mengenalkan mereka pada nilai-nilai keagamaan dan praktik ibadah yang penting dalam Islam.

Namun, tahapan memulai berpuasa memang diperlukan untuk mempersiapkan anak-anak secara fisik dan mental. Ini melibatkan pembiasaan tubuh mereka dengan jadwal makan yang disesuaikan, serta membimbing mereka untuk memahami makna dan tujuan dari puasa dalam agama Islam.

Proses ini tidak hanya menciptakan kesadaran religius yang lebih dalam, tetapi juga membangun disiplin diri dan kekuatan spiritual yang bermanfaat bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan mereka. Mulai dari usia tujuh tahun, kita dapat menginspirasi mereka untuk mulai belajar berpuasa, bahkan jika hanya untuk beberapa jam saja. 

Anak-anak Pada Zaman Nabi Juga Dilatih

Dikutip dari buku "Fikih Pendidikan Anak: Membentuk Kesalehan Anak Sejak Dini" yang ditulis oleh Musthafa Al-'Adawy, mendidik anak dan mengajarkan mereka untuk berpuasa adalah suatu tindakan yang sesuai dengan syariat.

Atsar Sayyidina Umar r.a. tersebut menunjukkan bahwa anak-anak kecil pada zamannya sudah dilatih untuk berpuasa. Kemudian, Imam Al-Bukhari menyebutkan riwayat yang bersumber dari Sahabat dari kalangan perempuan bernama Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz, ia berkata,


أَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ مَنْ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا فَليَصُمْ قَالَتْ فَكُنَّا نَصُومُهُ بَعْدُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا وَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهُ ذَاكَ حَتَّى يَكُونَ عِنْدَ الْإِفْطَارِ

Arti: “Suatu pagi di hari Asyura’, Nabi saw. mengirim petugas ke perkampungan kaum Anshar (untuk menyampaikan), ‘Siapa yang tidak berpuasa sejak pagi hari, maka ia harus menggantinya pada hari yang lain, dan siapa yang sudah berpuasa sejak pagi hari, maka hendaklah ia melanjutkan puasanya.’ Ia (Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz) berkata, ‘Setelah itu, kami berpuasa, kami juga mendidik anak-anak kecil kami untuk berpuasa, dan kami buatkan untuk mereka mainan dari bulu domba. Apabila salah seorang dari mereka menangis meminta makanan, maka kami beri ia permainan itu hingga tiba waktu berbuka puasa.”

Untuk membantu mereka memulai pengalaman berpuasa pertama mereka, berikut adalah beberapa saran yang dapat membimbing anak-anak dalam proses pembelajaran ini. Ayo, mari kita simak informasi di bawah ini.

1. Praktek Berpuasa

Ada berbagai cara bagi mereka untuk melatih diri dalam berpuasa. Mereka dapat mencoba berbagai metode seperti bangun untuk sahur, menunda sarapan, atau bahkan melewatkan sarapan sepenuhnya, yang akan membantu mereka membangun kebiasaan.

Setelah mereka terbiasa, mereka dapat memulai dengan berpuasa selama beberapa jam, dan secara bertahap meningkatkan durasinya seiring waktu, mulai dari 3 hingga 5 jam, dan bahkan dari setengah hari hingga satu hari penuh. Dengan metode berpuasa separuh hari

Bagi anak yang baru pertama kali menjalani puasa, bisa terasa terlalu berat jika langsung mencoba berpuasa penuh sehari. Oleh karena itu, disarankan untuk memulai dengan metode berpuasa separuh hari. Menurut buku "Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter pada Anak Usia Dini" yang ditulis oleh Endang Kartikowati, anak dapat diajarkan untuk berpuasa hanya hingga waktu dzuhur atau ashar terlebih dahulu. Ketika anak telah mampu melakukannya, mereka dapat mencoba berpuasa penuh sehari penuh sampai mereka terbiasa.

Sebaiknya, tidak ada menaruh harapan yang terlalu tinggi untuk puasa pertama anak. Ini adalah proses uji coba dan pembelajaran untuk menemukan pendekatan yang sesuai dan efektif.

2. Kenalkan Praktik Puasa kepada Anak

Anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru apa yang mereka lihat di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperkenalkan praktik-praktik seperti sahur, berbuka, dan ibadah lainnya kepada mereka secara langsung.

Pada usia prasekolah, anak-anak mulai mengembangkan pemahaman tentang sebab-akibat dan mulai memberikan makna pada pengetahuan yang mereka peroleh. Sebagaimana disarankan dalam buku "1001 Cara Dahsyat Melatih Anak" yang ditulis oleh Nofisah A, salah satu pendekatan terbaik untuk mengenalkan konsep puasa kepada anak adalah dengan memperkenalkan konsepnya secara emosional melalui gambaran kegiatan sehari-hari terkait puasa.

3. Pilih Menu Berbuka yang Sehat

Saat mempertimbangkan makanan untuk anak-anak berbuka, prioritaskanlah hidangan dan camilan yang sehat dan seimbang. Hindari makanan yang terlalu asin atau manis karena hal itu dapat meningkatkan rasa haus dan lapar selama puasa. Makanan yang kaya serat dan protein adalah pilihan terbaik untuk menjaga kenyang selama sebagian besar waktu puasa, seperti susu, yoghurt, nasi, kentang, dan berbagai jenis sayuran. Penuhi kebutuhan gizi selamaa anak sedang berpuasa.

4. Apresiasi Usaha Anak

Ajak anak-anak menetapkan tujuan mereka sendiri dan berikan penghargaan atas usaha mereka. Misalnya, berapa hari dalam seminggu mereka ingin mencoba berpuasa? Atau berapa lama waktu puasa yang ingin mereka capai dalam sehari?

Setelah mereka menetapkan tujuan tersebut, berikan penghargaan berupa hadiah untuk setiap pencapaian yang mereka raih. Hadiah tersebut tidak perlu mahal, cukup dengan memberikan camilan favorit mereka saat waktu berbuka tiba.

5. Pantau Perkembangan

Buatlah kalender berwarna untuk mencatat tujuan dan pencapaian puasa anak-anak, lalu pasanglah di dinding. Setiap kali mereka berhasil menyelesaikan hari puasa, tempelkan bintang emas atau stiker bersama dengan kata-kata penyemangat. Ini tidak hanya memberikan mereka kebanggaan atas usaha yang telah mereka lakukan, tetapi juga akan memberikan dorongan untuk terus melanjutkannya secara lebih konsisten.

6. Ajak untuk Menyiapkan Menu Berbuka Puasa

Libatkanlah anak-anak dalam proses persiapan makanan berbuka puasa, baik itu dengan membantu mempersiapkan sahur atau menyusun hidangan untuk buka puasa. Mereka dapat membantu menyiapkan hidangan atau mengatur hidangan yang akan disantap, serta menyiapkan kurma untuk seluruh keluarga. Dengan melibatkan mereka dalam rutinitas ini, mereka akan merasa lebih terbiasa dan ingin aktif menjadi bagian dari proses tersebut.

7. Berikan Penjelasan tentang Puasa

Penting bagi anak-anak untuk memiliki pemahaman tentang makna Ramadhan bagi umat Islam dan alasan di balik praktik berpuasa. Oleh karena itu, penting untuk menghabiskan waktu untuk menjelaskan hal ini kepada mereka dan menjawab segala pertanyaan yang mungkin mereka miliki.

Mengajarkan mereka tentang beberapa sunnah puasa yang kita amalkan juga dapat membantu mereka mengerti keindahan Ramadhan. Selain itu, selain melibatkan mereka dalam proses sahur dan berbuka, mari kita dorong mereka untuk membaca Al-Quran atau bahkan hanya duduk bersama ibu ketika berzikir.

Itu tadi 7 tips yang harus ayah bunda ketahui untuk ajarkan si kecil berpuasa walau dengan puasa setengah hari, itu akan menjadi langkah awalan yang baik kedepannya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya