Daerah
Ketua DPRD Berau Singgung Soal Inovasi Pengelolaan Pasar Adji Dilayas, Imbau Jangan Memberatkan Warga

Kaltimtoday.co, Berau - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Dedy Okto Nooryanto, mendorong Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau untuk berinovasi dalam mengelola Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), Rabu (19/2/2025).
Ia mengingatkan dalam upaya meningkatkan pendapatan dari pasar, pemerintah tidak boleh membebani masyarakat, khususnya para pedagang kecil dan pelaku UMKM yang beraktivitas di pasar SAD.
“Pasar adalah pusat kegiatan ekonomi masyarakat kecil. Kita tidak bisa membebankan mereka dengan biaya atau pungutan yang justru menyulitkan, pemerintah daerah harus mencari solusi yang seimbang, termasuk mempertimbangkan subsidi dan pengelolaan pasar yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga menyoroti persoalan tunggakan sewa kios dan lapak di pasar.
Menurutnya, tunggakan ini perlu dikaji secara menyeluruh bersama pengelola pasar agar tidak menimbulkan beban keuangan yang lebih besar daripada pendapatan pasar. Paling tidak, kata dia, jangan sampai pendapatan pasar justru berkurang.
"Tinggal pengelolaannya bagaimana agar pendapatan dari pasar bisa seimbang. Atau bahkan nol juga tidak apa-apa, yang penting jangan sampai minus," tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, dirinya menyatakan komitmennya untuk selalu mendukung kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Ia siap mendorong subsidi tambahan jika diperlukan untuk menjaga kesejahteraan pedagang kecil dan UMKM.
“Kalau memang perlu subsidi ya kita akan dukung sepenuhnya. Yang penting, pasar tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan tidak membebani mereka dengan biaya yang tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dedy mengingatkan bahwa pengelolaan pasar yang baik tidak hanya bergantung pada pendapatan dari sewa kios atau lapak. Pemerintah harus kreatif dalam mencari sumber pendapatan alternatif.
Pasar Sanggam Adji Dilayas sendiri merupakan salah satu pusat ekonomi penting di Berau yang menjadi tumpuan banyak pedagang kecil dan pelaku UMKM.
Oleh karena itu, ia berharap pengelolaan pasar bisa berjalan baik untuk memastikan keberlangsungan pasar sebagai penggerak ekonomi daerah.
Selain soal pengelolaan pendapatan, dirinya juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan pasar.
Pasar yang bersih dan nyaman akan menarik lebih banyak pembeli. Ini bisa menjadi faktor pendukung bagi para pedagang untuk meningkatkan omzet mereka.
"Diharapkan Pasar SAD dapat menjadi contoh pengelolaan pasar tradisional yang modern, efisien, dan tetap berpihak kepada pedagang kecil serta masyarakat umum," harapnya.
Kemudian, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita menuturkan, pihaknya tahun lalu sempat melakukan kaji tiru ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Di mana pengelolaan pasar di sana laba bersihnya mencapai 60 persen sebagai pendapatan daerah.
Namun, ia menegaskan pasar memang bukan berorientasi laba, karena tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Namun, ia berharap pengeluaran operasional dan pendapatan pasar bisa lebih seimbang agar subsidi yang diberikan tidak terlalu besar setiap tahunnya.
"Kami tidak ingin pasar ini hanya bergantung pada subsidi daerah. Jika pengeluaran dan pendapatan bisa lebih seimbang, maka anggaran yang dikeluarkan Pemkab tidak akan terlalu besar setiap tahunnya," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya sedang berupaya memaksimalkan beberapa aspek pengelolaan pasar. Salah satu inovasi yang sedang dipersiapkan adalah penerapan sistem parkir elektronik di Pasar SAD.
Menurutnya, sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan parkir pasar, sekaligus menghindari potensi penyelewengan oleh petugas.
"Kami ingin menerapkan sistem parkir elektronik agar lebih optimal. Memang banyak pro dan kontra di masyarakat, padahal jika dikelola dengan baik, hasilnya bisa membantu menutupi pengeluaran pasar yang selama ini disubsidi oleh Pemkab," jelasnya.
Eva menambahkan bahwa parkir di pasar bukanlah hal baru, hanya saja sistemnya yang perlu diubah agar lebih terstruktur. Ia berharap dengan sistem yang lebih modern, tidak ada lagi pengunjung yang seenaknya menghindari pembayaran parkir.
[MGN | RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kesempatan Besar! 15 Negara Eropa Ini Buka Lowongan bagi Pekerja Asing
- DPR Sahkan Revisi UU Minerba Hari Ini, Simak 9 Poin Perubahannya
- Pemkab Kukar Gelar Ngapeh Hambat, Bahas Tindak Lanjut Inpres Efesiensi Belanja APBD
- Implementasikan ASN BerAKHLAK, Bupati Kukar Minta OPD Galakkan Program GEMA
- Disperindagkop Berau Salurkan Sertifikat TKDN kepada 90 Pelaku UMKM