Bontang

Komitmen Najirah-Aswar di Pilkada: Permudah Investasi dan Berantas Praktik "Upeti"

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 23 Oktober 2024 17:45
Komitmen Najirah-Aswar di Pilkada: Permudah Investasi dan Berantas Praktik "Upeti"
Calon wakil wali kota nomor urut tiga, Muhammad Aswar. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Paslon nomor urut dua, Najirah-Aswar, berjanji akan membabat habis pejabat atau pihak-pihak yang suka "minta bagian" dalam proses pengurusan investasi di Bontang. Menurutnya ini perlu dilakukan, sebab praktik upeti seperti ini jadi salah satu penyebab investor enggan melirik Bontang.

Calon wakil wali kota, Muhammad Aswar menjelaskan, soal praktik minta bagian ini dia dengar dari sejumlah pengusaha yang mulanya berencana investasi di Bontang. Kata dia, bagaimana mungkin investor mau masuk ke Bontang, sementara dalam proses perizinannya saja pejabat atau pihak-pihak tertentu di pemerintahan sudah "minta bagian".

"Orang sudah malas duluan. Belum apa-apa [usaha belum berdiri], sudah minta bagian," kata Aswar ketika ditemui usai kampanye di Lok Tuan beberapa waktu lalu.

Politikus Gelora ini bilang, mendorong pertumbuhan investasi baru jadi kunci untuk menekan angka pengangguran di Bontang. Sebab dengan hadirnya investasi, praktik lapangan kerja baru akan tercipta. Sebagai catatan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang tahun 2023, angka pengangguran mencapai 7,74 persen. Ini setara dengan 7.348 dari 94.923 jumlah angkatan kerja. Ini pun, secara dilematis, menempatkan Bontang yang dikenal sebagai kota industri justru jadi kota dengan persentase pengangguran tertinggi di Kaltim.

"Ini jadi kendala untuk mengajak investor datang Bontang. Kalau insha Allah kami diamanahkan [memimpin Bontang], hal-hal seperti ini kami selesaikan. Kami permudah investasi, benar-benar dipermudah. Tidak ada itu minta-minta bagian," tandasnya.

Selain mendorong investasi, salah satu upaya menekan angka pengangguran, pasangan yang mengusung tagline "Juara" ini menawarkan sejumlah program. Dua di antaranya ialah melalui program berjuluk Bontang Technopark dan Bontang SuperApps.

Bontang Technopark ini, sebut Aswar, mirip dengan Badan Pelatihan Kerja (BLK), namun kelak cakupannya lebih luas. Di mana, dalam Bontang Technopark bukan saja ada pelatihan dan pembinaan kerja, pesertanya juga akan mendapat sertifikasi dan langsung diarahkan ke industri yang sesuai dengan sertifikasinya.

Bontang Techopark nantinya terintegrasi dengan platform digital yang disebut Bontang SuperApps. Platform digital seluruh pencaker Bontang berkumpul. Identitas, seperti riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, pengalaman kerja, pelatihan kerja, sertifikasi dan sebagainya, akan ditampilkan. 

Jadi, ketika perusahaan butuh tenaga kerja, secara otomatis warga Bontang yang punya akun di Bontang SuperApps langsung terfilter, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

"Langsung terkoneksi semua. Ketika ada lowongan kerja, siapa yang match (cocok) dengan kebutuhan perusahaan, langsung muncul orang itu," beber Aswar beberapa waktu lalu.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya