Daerah
Lapas Kelas IIA Tenggarong Jawab Tantangan Ketahanan Pangan, Upayakan Sosialisasi dan Pelatihan Bagi Warga Binaan

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Dalam rangka penguatan ketahanan pangan di Kutai Kartanegara (Kukar), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong merencanakan pemberdayaan warga binaan dengan pelatihan bercocok tanam pertanian.
Hal ini untuk menjawab tantangan salah satu dari 13 program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan terkait ketahanan pangan. Sebelumnya, pembahasan hal tersebut didiskusikan secara optimis memberikan dampak positif berbasis hexa helix bersama pihak eksternal, seperti Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, pada Senin (23/9/2025) lalu.
Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, Suparman, mengatakan integrasi ini sangat berguna untuk sosialisasi serta pelaksanaan pelatihan bagi warga binaan dengan ahlinya secara langsung.
“Dengan kolaborasi lintas sektor, kita tidak hanya menciptakan kemandirian pangan, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan nyata yang bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Adapun tiga tujuan utamanya bagi Lapas Kelas IIA Tenggarong yaitu untuk terlaksananya kolaborasi proyek perubahan, terbentuknya produk unggulan, serta terbentuknya gerai lapas.
Namun, di tengah optimisnya perencanaan itu, terdapat pula beberapa masalah, yakni keterbatasan lahan untuk bercocok tanam pertanian, kurangnya keterampilan warga binaan, dan juga anggaran serta sarana prasarana di Lapas. Jika permasalahan tersebut tidak diatasi, maka proyek ini mempunyai potensi terjadinya gagal panen.
Kendati demikian, Suparman membeberkan sejumlah strategi manajemen risiko untuk mengantisipasi hal tersebut. Ada dua hal yang menjadi perhatian utama, yakni pertama melaksanakan pelatihan secara rutin dengan panduan bercocok tanam. Kedua, diberlakukannya pengawasan yang ketat untuk mengevaluasi warga binaan yang dinilai kurang aktif.
Jika proyek ini berhasil, dampaknya tidak hanya meningkatkan pengalaman serta kepercayaan diri warga binaan, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam mendistribusikan hasil panen ke masyarakat.
“Ini bukan sekedar program internal, tapi menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Mari kita berinovasi demi menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Suparman.
[RWT]
Related Posts
- Desa Sumber Sari Penuhi Kebutuhan Pangan dengan Potensi Pertanian Lengkap
- Kelangkaan Beras Premium di Kaltim, Rudy Mas'ud: Masyarakat Jangan Panic Buying
- Kaltim Siapkan 506 Ton Cadangan Beras untuk Antisipasi Krisis Pangan
- Penanaman Jagung Serentak di Lahan Ponpes Annahdiyah Berau, Hasil Panen Dikawal Distanak dan Diserap Bulog
- Antisipasi Krisis di Daerah Rawan, Kaltim Siapkan 506 Ton Cadangan Pangan