Bontang

Legawa Terima Hasil Hitung Cepat, Basri Ajak Simpatisan dan Relawannya Jadi Oposisi yang Kritis dan Konstruktif

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 28 November 2024 04:58
Legawa Terima Hasil Hitung Cepat, Basri Ajak Simpatisan dan Relawannya Jadi Oposisi yang Kritis dan Konstruktif
Paslon nomor urut satu, Basri-Chusnul kala menyampaikan keterangan menyusul hasil hitung cepat Pilkada 2024. (Ist) 

Kaltimtoday.co, Bontang - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang nomor urut 1, Basri Rase dan Chusnul Dhihin, secara legawa mengakui hasil hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digelar Rabu (27/11/24). Berdasarkan data sementara, kemenangan diraih oleh pasangan Neni Moerniaeni dan Agus Haris dengan keunggulan sekitar 43 persen. 

Dalam sambutannya di hadapan ratusan pendukung, relawan dan simpatisan, Basri menyebut peluang untuk membalikkan keadaan terlalu kecil. Selisih suara yang mencapai 8.000 pada pukul 18.00 WITA mengindikasikan mereka kalah dalam Pilkada kali ini.

"Rasanya berat untuk menang, meskipun hasil resmi masih harus ditunggu. Dalam setiap kompetisi, ada yang menang dan ada yang kalah," ujar Basri di posko utama yang berlokasi di Jalan HM Ardans, Bontang.

Meski begitu, Basri dan timnya menerima hasil ini dengan lapang dada. Kekalahan ini, menurutnya, akan menjadi bahan evaluasi untuk langkah politik ke depan. Hitung cepat internal menunjukkan masih ada 100 TPS yang belum terdata, tetapi selisih suara yang signifikan dianggap sulit terkejar.

Kepada para relawan, Basri menyampaikan apresiasi atas kerja keras mereka selama ini. 

"Saya paham ada yang merasa kecewa dan sedih. Namun, perjuangan kita tidak sia-sia. Ini hanyalah keberhasilan yang tertunda," tegasnya.

Basri juga menyerukan pentingnya menjadi oposisi yang konstruktif dan progresif. Ia menegaskan, pemerintahan yang akan datang harus diawasi secara kritis untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Selain itu, Basri juga menyinggung terkait politik uang yang massiv marak terjadi di tengah masyarakat. Ia menyebut, kesadaran politik harus terus ditingkatkan demi menciptakan pemilu yang bersih dan berintegritas.

"Masyarakat kita masih banyak yang terjebak dalam budaya ‘jahiliyah’, mengandalkan uang dalam pemilihan. Itu menjadi tugas kita untuk menyadarkan mereka," tambahnya.

Basri mengingatkan seluruh tim sukses untuk tetap menjaga nilai-nilai etika dalam berpolitik. Ia pun mengakui adanya kemungkinan timnya terlibat dalam praktik yang tidak sesuai prinsip, meski dilakukan dengan alasan kekhawatiran akan kekalahan.

Sebelum mengakhiri keterangannya, kembali Basri menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan yang telah berjuang tanpa kenal lelah sejak awal proses pencalonan hingga hari pemilihan. Ia juga berharap pemerintahan yang terpilih dapat menjaga amanah rakyat dan mengelola anggaran dengan baik.

"Setiap kejadian membawa hikmah. Kami berdoa agar pemimpin yang terpilih mampu menjaga APBD Bontang tetap stabil dan menjauh dari korupsi," tutup Basri.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya