Gaya Hidup
Legenda Tiga Dewa dalam Tradisi Tahun Baru Imlek
Kaltimtoday.co - Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, ada tiga dewa utama yang memiliki peran penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Ketiga dewa tersebut adalah Dewa Dapur, Dewa Pintu, dan Dewa Kekayaan.
Berikut adalah kisah ketiga dewa yang dipercaya membawa perlindungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.
1. Dewa Dapur (灶君) ZàoJūn
Dewa Dapur dipercaya sebagai pelindung rumah tangga. Legenda menyebutkan bahwa ZàoJūn adalah seorang pria yang mengalami penyesalan mendalam setelah meninggalkan istrinya demi wanita lain. Sayangnya, wanita tersebut meninggalkannya ketika ia jatuh miskin dan buta.
Dalam keadaan sengsara, mantan istrinya yang penuh kasih menolongnya tanpa mengetahui identitasnya. Ketika ZàoJūn akhirnya menyadari pengorbanannya, dia merasa bersalah dan mengorbankan dirinya dengan melompat ke perapian. Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat mulai memujanya sebagai Dewa Dapur.
Setiap tanggal 23 bulan ke-12 dalam kalender lunar, keluarga Tionghoa membakar patung kertas ZàoJūn sebagai simbol laporan perbuatan keluarga ke Surga. Agar laporannya tetap positif, bibir patung diolesi madu sebelum dibakar. Pada hari ke-4 Tahun Baru Imlek, keluarga akan menyambut kembali Dewa Dapur dengan menggantung patung kertas baru.
2. Dewa Pintu (门神) MénShén
Dewa Pintu dipercaya sebagai penjaga rumah dan tempat usaha. Ia berperan dalam menangkal roh jahat sekaligus menjaga kesejahteraan keluarga.
Dewa Pintu awalnya diwujudkan dalam dua sosok legendaris, Shentu dan Yulü, yang dipercaya menjaga Pohon Persik Keabadian. Seiring waktu, kepercayaan ini berkembang dan tetap bertahan dari Dinasti Zhou hingga Dinasti Qing.
Konsep Dewa Pintu juga memiliki kemiripan dengan Janus, dewa Romawi yang bermuka dua dan mengawasi transisi waktu. Hingga kini, banyak keluarga Tionghoa yang masih menempelkan gambar Dewa Pintu di sisi pintu utama rumah mereka untuk mengundang keberuntungan serta menolak energi negatif.
3. Dewa Kekayaan (财神) CáiShén
Dewa Kekayaan adalah simbol kemakmuran dalam kepercayaan Tionghoa. Salah satu perwujudan terkenalnya adalah Zhao Gongming (赵公明), seorang pertapa yang berjuang mendukung Dinasti Shang pada abad ke-11 SM.
Dewa Kekayaan sering digambarkan mengenakan pakaian megah, menunggang harimau, serta membawa pentungan besi yang konon bisa mengubah batu menjadi emas. Masyarakat Tionghoa menyambutnya pada hari ke-5 Tahun Baru Imlek, yang diyakini sebagai hari ulang tahunnya.
Namun, ajaran Dewa Kekayaan menekankan bahwa rezeki tidak datang dengan sendirinya. Kekayaan hanya bisa diperoleh melalui kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, banyak orang melakukan persembahan dan membakar dupa di kuil sebagai simbol dedikasi terhadap kerja keras mereka.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Ide Kegiatan Seru dan Menyenangkan untuk Isi Libur Panjang
- Mengenal Imlek, Perayaan Tahun Baru Tionghoa dan Tradisinya
- Perayaan Imlek 2024 di Samarinda, Masyarakat Tionghoa Panjatkan Doa Keberuntungan
- Wajib Dikunjungi! Berikut 6 Destinasi Liburan Imlek 2024 yang Unik dan Menarik di Indonesia
- Apakah Tanggal 9 Februari 2024 Libur?