Gaya Hidup

Mengenal Imlek, Perayaan Tahun Baru Tionghoa dan Tradisinya

Suara Network — Kaltim Today 16 Januari 2025 06:55
Mengenal Imlek, Perayaan Tahun Baru Tionghoa dan Tradisinya
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co - Tahun Baru Imlek adalah momen penting bagi masyarakat Tionghoa yang dirayakan berdasarkan penanggalan lunar, berbeda dengan kalender Masehi. Namun, Imlek sebenarnya untuk agama apa? Simak penjelasan berikut untuk memahami makna dan tradisi di balik perayaan ini.

Pada tahun 2025, Imlek jatuh pada akhir Januari. Pemerintah Indonesia telah menetapkan libur nasional dan cuti bersama melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Berdasarkan SKB Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024, cuti bersama Imlek 2025 ditetapkan pada 28 Januari, diikuti dengan libur nasional pada 29 Januari 2025.

Perayaan Imlek 2025 bertepatan dengan Tahun Ular dalam zodiak Tionghoa, khususnya shio Ular Kayu. Shio Ular melambangkan kebijaksanaan, kecerdasan, dan transformasi. Orang yang lahir di tahun ini dipercaya memiliki intuisi tajam, sifat strategis, dan daya tarik alami.

Imlek untuk Agama Apa?

Imlek merupakan perayaan keagamaan utama bagi umat Khonghucu. Dalam tradisi ini, umat Khonghucu biasanya mengadakan sembahyang di klenteng sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas kesempatan memasuki tahun baru. Selain itu, penghormatan kepada leluhur juga menjadi bagian penting dari tradisi Imlek.

Sembahyang ini melibatkan penyajian makanan, minuman, dan dupa sebagai simbol penghormatan kepada leluhur. Dengan demikian, Imlek memiliki dimensi spiritual yang kuat, khususnya bagi umat Khonghucu.

Tradisi dan Makna Perayaan Imlek

Perayaan Imlek dilakukan dengan berbagai tradisi yang memiliki makna mendalam. Berikut beberapa tradisi khas dalam merayakan Tahun Baru Imlek:

1. Refleksi Diri

Umat Khonghucu menggunakan momen Imlek untuk merenungkan perjalanan hidup selama satu tahun terakhir. Refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan dan memulai tahun baru dengan semangat baru, biasanya dilakukan saat sembahyang.

2. Berkumpul dengan Keluarga Besar

Kebiasaan berkumpul dengan keluarga besar menjadi bagian tak terpisahkan dari Imlek. Dalam tradisi ini, generasi muda mengunjungi orang tua dan kerabat yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Momen ini mirip dengan tradisi silaturahmi pada Hari Raya Idulfitri.

3. Memberikan Angpao

Tradisi berbagi angpao dari orang tua kepada anak-anak melambangkan harapan agar generasi muda dapat lebih sukses, khususnya dalam bidang ekonomi. Anak-anak selalu menantikan momen ini sebagai bagian dari kegembiraan Imlek.

4. Mengenakan Pakaian Baru

Mengenakan pakaian baru saat Imlek menjadi simbol meninggalkan masa lalu dan menyambut awal yang baru dengan harapan lebih baik.

5. Menghias dengan Warna Merah

Warna merah selalu mendominasi perayaan Imlek karena melambangkan kegembiraan dan keberuntungan. Keyakinan masyarakat Tionghoa menyebutkan bahwa memulai sesuatu dengan perasaan bahagia akan membawa hasil yang positif.

Selain di Indonesia, Imlek juga dirayakan di negara-negara lain seperti Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan Imlek, tetapi esensinya tetap sama: menyambut tahun baru dengan sukacita dan harapan.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya