Kutim
Legislator DPRD Kutim Dukung Wacana Peleburan 2 Perguruan Tinggi Jadi Universitas
Kaltimtoday.co, Sangatta - Pencanangan bergabungnya Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) semakin nyaring terdengar.
Bahkan dikabarkan tim yang secara khusus mempersiapkan penggabungan ini sudah dibentuk oleh yayasan dan pemerintah daerah Kutim.
Menanggapi hal ini sejumlah Legislator DPRD Kutim menyambut baik adanya terobosan baru di dunia pendidikan ini.
Salahsatunya, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Agusriansyah Ridwan. Agus menyebutkan, adanya wacana pengabungan itu merupakan satu konsep yang bagus, tinggal dirumuskan dan direncanakan dengan baik apalagi kedua kampus ini memiliki akreditasi yang berbeda tinggal mencari nama yang bagus formulasi yang tepat.
"Saya rasa ini terobosan yang bagus, malah ini sangat efisien malah dengan satu nama minimal manajemennya jadi satu baik dari segi pendanaan maupun pengelolaan keuangan serta pengembangan mahasiswanya," papar Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan yang ditemui, Rabu (7/7/2021).
Senada Politisi Senior dari Partai PDI-Perjuangan, Yusuf Silambi memberikan rekomendasinya dalam peleburan kedua kampus STIPER dan STAIS.
Yusuf menilai, dengan dileburkannya kedua kampus itu menjadi satu nama maka akan dengan mudah pemerintah dalam hal pendanaan. Tapi dia meminta agar ada kajian terlebih dahulu sebelum wacana tersebut direalisasikan.
“Saya setuju kalo itu bisa terlaksana jadi Universitas Kudungga. Tapi kami juga harus pelajari lagi plus minusnya, kalo itu berbuah manfaat yang lebih besar ya kami dukung,” tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Silambi menyebutkan, dalam hal peleburan kedua kampus ini harus melihat dari kedua sisi yakni dari sisi pendidikan dan sisi ekonomi.
"Karna inikan kampus yang satunya kental dengan swastanya sementara yang satunya lebih menonjol pendanaan dari pemerintah jadi ini harus jelas pembicaraannya namun jika melihat dari sisi pendidikan yang akan melahirkan SDM yang berkualitas maka sangat pantas untuk dilebur jadi satu," papar Silambi.
Menurut politisi PDIP ini, niatan besar itu juga diperlukan banyak orang besar untuk menginisiasi agar dapat terealisasi. Diperlukan tenaga akademisi dan toko-tokoh di daerah ini, perlu untuk dilibatkan.
“Termasuk memastikan SDM tenaga pengajar atau dosen yang diperlukan sudah siap. Agar berjalannya perguruan tinggi itu nantinya dapat sesuai harapan,” pungkasnya.
[El | NON | ADV DPRD KUTIM]
Related Posts
- Resmi Usulkan Raperda tentang Santri, Arfan: Pesantren Berperan dalam Kemajuan Bangsa dan Negara
- Soroti Penanganan Sampah di Kutim, Son Hatta Desak Pemerintah Kecamatan Ambil Langkah Konkret
- Joni Ingatkan Pemkab Kutim Tuntaskan Persoalan Pemenuhan Air Baku Warga
- Sektor Pariwisata Dinilai Potensial, Agusriansyah Ridwan Minta Pemkab Rajin Promosi dan Petakan Destinasi Wisata Unggulan Kutim
- DPRD dan Bupati Kutim Teken 33 Propemperda 2024, Termasuk Raperda Layak Anak dan Perlindungan Petani Plasma Sawit