Advertorial
Libatkan Banyak Komunitas dan Stakeholder, Puan Lestari Ajak Warga Samarinda Hadapi Perubahan Iklim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Puan Lestari tengah gencar memberikan pemahaman serta gerakan untuk menghadapi perubahan iklim bagi warga Samarinda. Mereka melibatkan banyak komunitas dan stakeholder, mengingat krisis iklim saat ini sudah di depan mata.
Melalui acara Climate Change Dialogue pada Minggu (15/9/2024) di City Centrum Mall Samarinda, Puan Lestari mengundang beberapa narasumber ahli yang bergerak di bidang lingkungan, serta concern pada perubahan iklim.
Sejumlah narasumber tersebut di antaranya Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan DLH Samarinda Basuni, Kepala Bidang Perekonomian, SDA, Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida Samarinda Wahyuni Nadjar, Inisiator Kawan Taman Rizky Aulia, Community Mobilizer Cecur Dewienta Pramesuari, dan dimoderatori langsung oleh Regia Grandisa.
Founder Puan Lestari, Hanna Pertiwi menyampaikan apresiasi kepada seluruh komunitas dan stakeholder yang hadir dalam acara tersebut.
"Menghadapi perubahan iklim ini butuh yang namanya kolaborasi. Terbukti, Kami mengundang 25 komunitas serta stakeholder lain seperti karang taruna, ibu-ibu PKK, hadir disini membersamai kita hari ini," pungkasnya.
Diketahui, Puan Lestari juga sudah menjalankan programnya seperti Puan Olah Hayati, yang fokus kepada workshop atau pelatihan pengolahan pangan untuk ibu-ibu. Kemudian, Climate Change Dialogue hari ini juga membahas penanganan krisis iklim di Kaltim dengan menghadirkan sejumlah narasumber ahli di dalamnya.
"Kami ingin para komunitas yang lain juga ikut bergabung dan berkolaborasi dengan program-program kami ke depannya," kata Hanna.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Perekonomian, SDA, Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida Samarinda Wahyuni Nadjar mengatakan bahwa perubahan iklim ini tidak hanya menjadi isu di Samarinda saja, melainkan sudah menjadi isu dunia.
"Dengan adanya acara seperti ini, artinya warga Samarinda sudah mulai aware terhadap perubahan iklim. Tugas kami sebagai pemerintah, menyadarkan masyarakat tentang bagaimana cara menghadapi perubahan iklim itu sendiri," bebernya.
Saat diskusi berjalan, ada dua poin penting terkait perubahan iklim yaitu mitigasi dan adaptasi. Mitigasi mengacu pada pencegahan perubahan iklim. Sedangkan adaptasi, bagaimana manusia bisa menyesuaikan diri dari perubahan iklim yang terjadi.
"Mitigasi paling sederhana yang bisa dilakukan masyarakat adalah memberlakukan sampah disekitar kita dengan baik," pungkas Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan DLH Samarinda, Basuni.
Basuni mengapresiasi langkah dari Puan Lestari, menyadarkan anak-anak muda untuk memahami gentingnya perubahan iklim yang sedang terjadi sekarang.
Ia berharap, kedepannya bisa lebih banyak komunitas yang peduli tentang perubahan iklim, serta menyebarluaskan informasi tentang bagaimana cara memitigasi perubahan iklim terjadi.
"Pemerintah dan masyarakat harus saling berkolaborasi satu sama lain, mengambil langkah efektif dalam menghadapi perubahan iklim," tutupnya.
[RWT | ADV]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Ayah dan Anak di Samarinda Diduga Aniaya Tetangga hingga Tewas
- Pakai Modus Kwitansi Fiktif, Polisi Samarinda Tangkap Pelaku Penggelapan Dana Perusahaan hingga Rp 126 Juta
- EducationUSA Hadir di UMKT, Permudah Akses Mahasiswa Kalimantan yang Ingin Kuliah di Amerika Serikat
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: Hujan Diprediksi Mengguyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media