Bontang

Maju Pilkada, Neni Janji Luncurkan Kartu Bontang Pintar, Tiap Anak Sekolah Terima Dana Pendidikan Rp1 Juta Per Tahun

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 07 Mei 2024 19:17
Maju Pilkada, Neni Janji Luncurkan Kartu Bontang Pintar, Tiap Anak Sekolah Terima Dana Pendidikan Rp1 Juta Per Tahun
Bakal calon wali kota Bontang, Neni Moerniaeni. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Bontang - Neni Moerniaeni hampir dipastikan maju dalam kontestasi Pilkada Bontang 2024. Ada sejumlah agenda strategis yang ingin diperjuangkan bila kelak ia mendapat kepercayaan rakyat, yakni total memperjuangkan dunia pendidikan.

Neni mengatakan, pemerintah harus punya sikap yang tegas dalam memperjuangkan pendidikan. Tidak bisa setengah-setengah sebab pendidikan adalah dasar dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, yang juntrungnya membawa berbagai kemajuan bagi bangsa dan negara, khususnya Bontang.

Mantan anggota DPR RI itu bilang, bila mendapat mandat rakyat, ia berjanji akan memaksimalkan penggunaan 20 persen dari APBD untuk pendidikan, tidak setengah-setengah. Salah satu program yang diusung ialah memberikan Rp1 juta rupiah saban tahunnya bagi tiap anak sekolah di Bontang

Sesuai amanah UU, 20 persen dari APBD mesti dialokasikan untuk pendidikan. Sementara pada 2024, APBD Bontang ditetapkan di angka Rp2,6 triliun. Ini artinya, ada sekitar Rp520 miliar yang mesti dialokasikan untuk pendidikan di Bontang. Dan APBD perubahan 2024 diproyeksi tembus Rp3 triliun. Yang 20 persennya atau sekitar Rp600 miliar dialokasikan untuk pendidikan.

Kata Neni, ada sekitar 30 ribu pelajar Bontang. Bila tiap anak mendapat Rp1 juta per tahun, maka anggaran dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp30 miliar per tahunnya.

"Saya melihat data dan lakukan perhitungan, APBD Bontang sangat mampu untuk ini. Semua tinggal kesediaan pemerintah saja," katanya kepada Kaltim Today, Senin (7/5/2024) sore.

Neni mengatakan, dana pendidikan Rp1 juta per tahun ini akan sangat meringankan beban orangtua. Dana bisa digunakan untuk transportasi ke sekolah. Bisa juga untuk membantu pemenuhan gizi anak.

Selain insentif Rp1 juta per tahun untuk anak sekolah, Neni juga berencana memberikan bantuan serupa bagi mahasiswa Bontang. Besarannya sekitar Rp2,5 juta per tahun. Menurut Neni mahasiswa pun juga harus jadi perhatian. Sebab bantuan ini bisa meringankan biaya hidup mereka, utamanya bagi mahasiswa yang merantau ke luar kota. 

"Jadi pemerintah harus total dalam mendukung dunia pendidikan di Bontang, jangan setengah-setengah. Nanti kami buat Kartu Bontang Pintar untuk program ini," bebernya.

Untuk mendukung dunia pendidikan, kata Neni, tentu mesti menyeluruh. Selain dukungan bagi peserta didik, ia pun berjanji akan memberikan beasiswa bagi tenaga pendidik buat melanjutkan pendidikan. Saat ini nyaris seluruh tenaga pendidik di Bontang sudah strata satu (S-1), namun mereka tetap harus didorong meningkatkan kapasitas diri dengan meraih jenjang pendidikan lebih tinggi.

"Guru-guru harus didorong untuk meningkatkan kapasitas diri. Beasiswa S-2, atau bahkan sampai S-3 harus diberikan," tegasnya.

Aspek kesejahteraan pun tak luput dari perhatian. Neni bilang insentif tenaga pendidik, bahkan guru ngaji akan dinaikkan. Jenjang karir bagi guru pun harus jelas.

"Persoalan pendidikan ini harusnya tidak sulit bagi Bontang, tinggal sejauh mana keberpihakan pemerintah," tegas mantan wali kota Bontang periode 2016-2021 ini.

Neni mengatakan, di masa kepemimpinannya dulu, pembangunan SDM dan infrastruktur di Bontang bisa berjalan beriringan kendati APBD tak sebesar sekarang. 

Di masa kepemimpinannya, pemerintah menggagas pemberian seragam sekolah, buku, tas, topi, dasi, dan sepatu gratis bagi seluruh pelajar di Bontang. Pemberian ini diberikan saban tahun dan merata bagi semua. Tenaga pendidik pun dinaikkan insentifnya.

Di infrastruktur fisik, berbagai pembangunan dilakukan. Seperti pembangunan rumah sakit berikut berbagai fasilitas teranyar di dalamnya, pembangunan kantor lurah, dan lain sebagainya. 

Menurut Neni, pembangunan fisik dan SDM memang harus berjalan beriringan, tak bisa sendiri-sendiri. Sebab ini jadi langkah untuk membawa Bontang menjadi kota mungil namun gaungnya besar.

"Bontang ini harus jadi serambi IKN. Harus berubah jadi kota besar. Makanya fasilitas infrastruktur fisik, pendidikan, harus berjalan semua," tandasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya