Daerah

Maksimalkan Subsektor Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kaltim Bakal Bangun Creative Hub di Eks Bandara Temindung

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 19 September 2023 19:55
Maksimalkan Subsektor Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kaltim Bakal Bangun Creative Hub di Eks Bandara Temindung
Salah satu bagian gedung di Eks Bandara Temindung. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim berencana membangun creative hub atau pusat kreatif di eks Bandara Temindung yang berlokasi di Jalan Pipit Samarinda. Di sana, sejumlah subsektor ekonomi kreatif (ekraf) akan dimaksimalkan. 

"Kan ada 17 subsektor ekraf. Ada wastra, teater, dan gedung pertunjukan segala macam, di situ membuatnya. Ini perlu biaya, tidak bisa serta-merta langsung dibuat," ungkap Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah, Selasa (19/9/2023). 

Namun dari 17 subsektor ekraf, Kaltim masih fokus pada 4 subsektor. Di antaranya ada kuliner, wastra, kriya, dan aplikasi. Namun tujuan dibentuknya creative hub itu untuk memberi wadah bagi semua pihak yang terlibat langsung di ekraf. Termasuk pelaku UMKM. 

"Untuk keperluan subsektor ekraf itu, nanti akan dibuat creative hub. Ada kafe, teater, dan lain-lain. Gedung (eks Bandara Temindung) itu memang sudah disiapkan, ada denahnya," sambung pria yang akrab disapa Iwan itu. 

Pembangunan creative hub sudah sejak lama direncanakan Pemprov Kaltim, tepatnya pada 2019. Kemudian pada 2020, pemprov memutuskan lokasi pembangunan creative hub di eks Bandara Temindung. Rencana ini sudah bergulir sejak Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni masih menjabat sebagai Kepala Dispar Kaltim. 

Desain pembangunan creative hub pun sudah dipegang oleh Dispar Kaltim. Dalam artian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR-PERA Kaltim. Sejauh ini, anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembangunan teater di creative hub hanya Rp 1 miliar. 

Diakui Iwan, jumlah tersebut memang belum cukup. Perlu anggaran yang besar untuk membongkar habis seluruh bangunan di eks Bandara Temindung. 

"Anggaran itu sudah dikerjakan pada 2023 untuk bagian di samping ruang tunggu. Itu mau dibuat teater. Kemudian sisanya di 2024," lanjutnya. 

Tak hanya creative hub, di lokasi yang sama pula akan dibangun Kantor Dispar Kaltim yang baru. Khusus pembangunan kantor baru, perencanaannya akan dimulai pada 2024. Diperkirakan, pembangunan kantor baru akan selesai pada 2026. 

"Eks Bandara Temindung itu kan aset Pemprov Kaltim. Lahannya juga luas. Kalau creative hub itu jadi, misalnya ada festival, tidak perlu lagi kami menyewa di tempat lain. Termasuk pemasangan stand UMKM," ujar Iwan. 

Ketika disinggung mengenai rencana Pemkot Samarinda yang hendak menggunakan eks Bandara Temindung sebagai relokasi sementara pedagang Pasar Pagi, Iwan menyebut, peruntukannya memang berbeda. 

"Ini harus dilihat. Sebab pedagang pasar tidak sama keperluannya dengan creative hub. Di pasar itu kan berdagang, jadi pedagang bisa dicarikan lokasi lain. Mereka harus diberikan tempat yang nyaman," tambah Iwan. 

Terpisah, Gubernur Kaltim Isran Noor juga memberikan tanggapannya terkait pembangunan creative hub di eks Bandara Temindung. Dia merespons positif rencana tersebut. 

"Nah itu bagus. Enggak apa-apa. Tapi mungkin nanti masih ada yang perlu dilengkapi," ujarnya. 

Ditanya mengenai rencana Pemkot Samarinda yang hendak menggunakan eks Bandara Temindung untuk relokasi pedagang Pasar Pagi, Isran Noor menyebut hal tersebut masih dibahas. 

"Belum (relokasi pedagang Pasar Pagi), masih dibahas itu. Tenang aja," sambung Isran Noor singkat. 

Sekda Kaltim, Sri Wahyuni juga menambahkan, rencana dibangunnya creative hub memang sudah lama dan saat ini sedang dikerjakan oleh Dispar Kaltim. Dia berharap, September ini eks Bandara Temindung sudah bisa diaktivasi. 

"Sebab itu kan memanfaatkan aset yang ada, jadi tidak membangun yang baru. Tentu pengerjaannya tidak lama. Kami berharap, dalam waktu dekat sudah bisa aktivasi di sana," ujar Sri Wahyuni. 

Saat ini, Pemprov Kaltim sudah memiliki peta jalan ekraf Kaltim. Sri Wahyuni menyebut, Kaltim punya banyak komunitas kreatif tapi belum ada tempat yang representatif bagi komunitas tersebut.

"Jadi tugas kami untuk memenuhi dan memberikan ruang bagi komunitas kreatif itu. Kalau relokasi pedagang Pasar Pagi, sepertinya mereka (pedagang) lebih dekat ke Pelabuhan Peti Kemas ya," tandasnya.

[RWT]



Berita Lainnya