Nasional

Marak Kasus Keracunan, Guru Besar IPB Desak Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis

Network — Kaltim Today 26 September 2025 07:40
Marak Kasus Keracunan, Guru Besar IPB Desak Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
Ilustrasi. (Dok. Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co - Kasus keracunan massal yang menimpa sejumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai perhatian serius dari kalangan akademisi. Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan, menegaskan bahwa peristiwa ini tidak boleh dianggap sepele dan harus segera dievaluasi secara menyeluruh.

Ali menyebut, ada tiga faktor utama yang biasanya menjadi pemicu keracunan makanan massal.

“Pertama, makanan yang tidak dimasak hingga benar-benar matang. Kedua, kualitas air yang dipakai dalam proses pengolahan makanan. Ketiga, penyajian makanan yang sudah basi atau tidak layak konsumsi,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari Beritasatu.com. 

Meski sudah ada langkah penanganan, Ali menekankan perlunya investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari kasus keracunan yang hampir bersamaan terjadi di berbagai daerah.

“Tanpa evaluasi menyeluruh, kita tidak bisa memastikan faktor utama penyebab keracunan,” jelasnya.

Ali juga mendukung keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara dapur MBG di wilayah yang bermasalah. Menurutnya, penghentian sementara ini bukan hanya soal keamanan pangan, tetapi juga penting untuk meminimalisasi risiko trauma psikologis, khususnya pada anak-anak yang menjadi sasaran program.

Lebih lanjut, Ali mengingatkan bahwa sebagian anak yang menjadi korban keracunan bisa mengalami trauma berkepanjangan.

“Kalau trauma itu terus melekat, bisa saja mereka menolak makanan dari program MBG. Pada akhirnya, meskipun program tetap berjalan, makanan tidak akan dikonsumsi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kondisi ini sangat merugikan negara.

“Anggaran besar sudah dikeluarkan untuk program MBG, tetapi manfaatnya bisa hilang jika anak-anak menolak makan akibat pengalaman buruk,” tegasnya.

Oleh karena itu, Ali menilai evaluasi menyeluruh dan langkah perbaikan perlu segera dilakukan. Tujuannya agar program Makan Bergizi Gratis kembali mendapat kepercayaan masyarakat serta benar-benar mampu meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.

[RWT] 



Berita Lainnya