Daerah
Penyerapan Anggaran MBG Kaltim Tembus Rp 42 Miliar hingga November 2025
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sudah sebelas bulan berjalan sejak Januari lalu, anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kaltim menembus angka yang cukup fantastis. Program MBG besutan Presiden Prabowo Subianto RI di Kaltim sendiri, sudah mencapai puluhan miliar rupiah.
Melalui laporan penyerapan anggaran program MBG di Kaltim, total dana yang masuk dari pusat sebesar Rp 50.832.861.600. Per Januari - November 2025, telah terserap sebesar Rp 42.687.904.311.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Pendamping Kepala Regional BGN Kaltim, Sirajul Amin pada Senin (17/11/2025).
"Di bulan ini, sudah terserap Rp 42 M. Dan akan terus bertambah karena seiring percepatan dan perluasan program MBG nya," ucap Sirajul.
Setiap daerah pun sudah memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari 115 SPPG yang sudah memiliki SK, saat ini baru hanya ada 72 SPPG yang beroperasi di seluruh 9 kabupaten/kota.
"Setiap SPPG yang sudah beroperasi, itu secara rutin pelaksanaan MBG berjalan. Untuk daerah yang belum di Kaltim yakni Mahakam Ulu, ini target kita kedepannya juga," kata Sirajul.
Kemudian, Sirajul menyebut bahwa budget anggaran per porsi atau ompreng di setiap SPPG daerah, kurang lebih Rp 15.000.
Indeks kemahalan daerah juga digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menentukan anggaran bahan baku per porsi, menyesuaikan biaya dengan indeks kemahalan bahan baku di setiap daerah.
"Kalau Samarinda, Balikpapan, Kukar, Bontang itu anggaran per porsi sama, Rp 15.000. Kalau untuk Kutim dan Kubar, sekitar Rp 18.000 untuk satu porsinya," tambahnya.
SPPG di setiap daerah akan bekerja menyesuaikan anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan daerah. Setiap SPPG diberi tanggung jawab mengkoordinir beberapa sekolah, dapat melayani sekitar 3.000 anak dalam radius maksimal 6 kilometer atau 20 menit perjalanan, untuk memastikan makanan yang diantarkan tetap segar dan tidak basi.
"Misal satu SPPG itu melayani sekitar 3.000-4.000 siswa dari beberapa sekolah. Kalau 3.000 siswa, itu anggaran yang diajukan sekitar Rp 450 juta dalam satu periode (dua minggu) setiap SPPG," bebernya.
Sirajul mengatakan, sistem yang dipakai dalam program MBG adalah subsidi silang. Anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan, porsi, serta gizi seimbang untuk para pelajar.
"Ya, benar. Karena menu makanannya berbeda-beda, seperti daging, ayam, telur yang harganya variatif. Kami pakai subsidi silang, lalu kita ambil rata-ratanya," tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Senin, 17 November 2025
- IKN Jadi Venue Lari Trail Internasional, Peserta dari Jepang Puji Alam Nusantara
- Kritik Pedas XR Kaltim untuk COP30 di Brasil: Proyek Transisi Energi Indonesia Gagal Hentikan 'Kecanduan Batu Bara'
- Tanda Tanya Kematian Pemandu Lagu di THM Samarinda: Diduga Overdosis, Pengelola Tutupi Kasus?
- Baru Dua Dapur MBG yang Kantongi SLHS di Samarinda, Uji Sampel Makanan Jadi Tantangan Utama









