Internasional

Mengenal Lebih Dekat Paus Leo XIV: Dari Pengantar Piza hingga Ahli Matematika

Network — Kaltim Today 09 Mei 2025 09:30
Mengenal Lebih Dekat Paus Leo XIV: Dari Pengantar Piza hingga Ahli Matematika
Paus Leo XIV menyampaikan pidato perdana kepausan menggunakan dua bahasa sekaligus yaitu Italia dan Spanyol. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik menorehkan sejarah baru, karena untuk pertama kalinya, takhta suci di Vatikan dipimpin oleh seorang tokoh asal Amerika Serikat. Sosok yang sebelumnya dikenal sebagai Uskup dari Chicago ini memiliki perjalanan hidup yang inspiratif.

Paus Leo XIV mengabdikan lebih dari tiga dekade hidupnya sebagai misionaris di Peru, khususnya di daerah terpencil seperti pedalaman Amazon dan wilayah pegunungan. Di sana, ia tak hanya melayani umat secara rohani, tetapi juga hidup berdampingan dengan masyarakat adat, sekaligus menguasai bahasa lokal seperti Spanyol dan Quechua.

Pada 2023, sebelum diangkat sebagai Paus, ia mencetak sejarah sebagai anggota Ordo Santo Agustinus pertama yang dipercaya memimpin Dikasteri untuk Para Uskup, lembaga penting di Vatikan yang berperan dalam pemilihan uskup di berbagai belahan dunia.

Kisah masa mudanya pun tak kalah menarik. Sebelum masuk seminari, Leo XIV sempat bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan, termasuk menjadi pengantar piza di Chicago. Pengalaman ini membentuk kepribadiannya yang sederhana dan mudah berbaur dengan siapa saja.

Penunjukannya sebagai kardinal pada 2022 sempat mengejutkan banyak pihak karena ia lebih dikenal sebagai pekerja gereja di balik layar. Namun, justru dari sanalah muncul keteladanannya yang berakar dari kesetiaan dan dedikasi tinggi terhadap tugas pelayanan.

Sebagai salah satu penggerak utama Sinode Sinodalitas, Paus Leo XIV mendorong reformasi dalam Gereja agar lebih terbuka terhadap suara umat, khususnya dari wilayah yang selama ini kurang mendapat perhatian, seperti negara-negara berkembang.

Ia dikenal bukan sebagai sosok yang gemar tampil di panggung politik atau terlibat dalam polemik budaya. Sebaliknya, fokus pelayanannya tertuju pada isu kemiskinan, keadilan sosial, dan perlindungan terhadap para pengungsi. Pendekatan ini sejalan dengan semangat yang sebelumnya dibawa oleh Paus Fransiskus.

Keteguhan dan ketenangannya membuatnya dipercaya untuk menangani berbagai misi sulit. Ia kerap dikirim ke wilayah-wilayah konflik atau keuskupan yang menghadapi tantangan serius, dan berhasil membangun dialog dengan berbagai kelompok yang memiliki pandangan berbeda.

Menariknya, di masa muda, Paus Leo XIV hampir memilih jalur sebagai atlet baseball profesional. Namun akhirnya, ia memutuskan untuk menapaki jalan imamat. Di bidang akademik, ia merupakan lulusan matematika dari Villanova University pada 1977, menjadikannya Paus dengan latar belakang keilmuan yang berbeda dari pendahulunya, Paus Fransiskus, yang merupakan sarjana kimia.

Kemampuannya dalam berkomunikasi pun sangat luar biasa. Ia dikenal sebagai poliglot yang fasih dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Spanyol, Italia, Latin, Jerman, dan Portugis. Hal ini terlihat saat ia menyampaikan pidato perdana sebagai Paus dalam beberapa bahasa sekaligus. 

[RWT]



Berita Lainnya