Bontang
Meski Daerah Industri, Bontang Belum Punya Laboratorium Lingkungan Sendiri
Kaltimtoday.co - Keberadaan industri bagi suatu daerah dapat membuka pintu kesejahteraan bagi masyarakat. Namun, tak jarang kehadiran industri berdampak negatif bagi lingkungan. Keberadaan industri apabila tidak dikelola dengan baik seringkali mengakibatkan polusi air, udara, tanah yang berbahaya bagi makhluk hidup di sekitar kawasan industri.
Oleh sebab itu, keberadaan laboratorium lingkungan dibutuhkan untuk menyediakan data kualitas lingkungan yang akurat dan valid. Laboratorium lingkungan dapat dipergunakan dan mengetahui atau memonitor ada tidaknya pencemaran lingkungan di suatu wilayah di sekitar industri.
Sayangnya, sebagai kota industri, Bontang belum mempunyai laboratorium lingkungan sendiri.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang sejatinya telah merencanakan pembangunan dan saat ini dalam proses penyusunan Detail Engineering Desain (DED). Komisi III DPRD Bontang pun turut mendukung rencana itu.
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina mengatakan, selama ini penanganan dalam persoalan lingkungan sangat lamban. Pasalnya sampling selalu dikirim keluar daerah karena Bontang tidak mempunya laboratorium.
"Makanya perlu ini dibangun. Jadi bisa juga cepat kalau ada masalah lingkungan," kata Amir Tosina saat sidak di Jalan Awang Long, Senin (6/3/2023).
Diketahui pembangunan gedung ini akan dibangun di dekat Kantor Imigrasi Kota Bontang dengan luas lahan 1.039 meter persegi.
Dikonfirmasi juga Kepala UPT Laboratorium DLH Bontang Suryadi, mengaku tahun ini sudah berlangsung Detail Engineering Desain (DED). Anggaran yang digelontorkan senilai Rp 100 Juta. Setelah itu barulah muncul nilai anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan laboratorium.
Apalagi secara regulasi, setiap daerah juga diperlukan adanya laboratorium. Wali Kota Bontang Basri Rase juga sudah menyetujuinya.
"Kami sudah dapat penentuan lokasinya. Ini sedang berjalan DED nya kalau selesai baru bisa ketahuan anggaran yang dibutuhkan," terang Suryadi.
Lanjut dia, banyak keuntungan jika sudah terbangun dan diakreditasi, karena tidak perlu lagi jauh-jauh mengirimkan sampling ke Samarinda.
Apalagi biayanya juga cukup lumayan dengan Rp 2 juta per sampling. Jadi selain urgent, potensi lab bisa menambah sumber PAD.
"Kita ini kota industri, makanya perlu dibangun. Apalagi potensi PAD juga ada," pungkasnya.
[RWT | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kernel PT EUP Kembali Tumpah di Jalan, Faisal Tuntut Pertanggungjawaban Perusahaan
- Buntut Foto Basri Bertemu Pejabat Pemkot Tersebar, Bawaslu Bontang akan Lakukan Penelurusan
- Wali Murid SMA Negeri 1 Bontang Keluhkan Tarikan Iuran Listrik, Kepsek Sebut Operasional Sekolah Membengkak
- Shemmy Permata Sari Tegaskan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital
- Basri Kedapatan Temui Pejabat Pemkot, Pengamat: Mainnya 'Kurang Cantik'