Nusantara
OIKN Jelaskan Penyebab dan Upaya Penanganan Banjir di Sepaku
PENAJAM, Kaltimtoday.co - Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Myrna Asnawati Safitri, memberikan penjelasan terkait banjir yang melanda Kecamatan Sepaku, salah satu wilayah yang akan menjadi bagian dari Ibu Kota Negara (IKN). Myrna menegaskan bahwa kondisi geografis dan curah hujan yang ekstrem menjadi faktor utama penyebab banjir di wilayah tersebut.
“Banjir yang terjadi di Sepaku bukan hal baru, ini merupakan area yang secara historis memang rawan banjir. Kondisi geografis dan tingginya curah hujan menjadi tantangan yang harus diatasi,” ujar Myrna, Kamis (5/12/2024).
Banjir yang melanda Desa Sukaraja dan Kelurahan Sepaku pada Kamis (28/11/2024) lalu menggenangi wilayah tersebut hingga ketinggian air mencapai 140 sentimeter. Kendati banjir telah surut, potensi hujan deras yang tinggi tetap membuat kawasan ini rawan.
Untuk menangani permasalahan banjir ini, OIKN telah mengambil berbagai langkah strategis, termasuk pemberian peringatan dini kepada masyarakat melalui sistem prediksi kenaikan air. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang potensi banjir dalam hitungan jam.
“Kami menggunakan teknologi prediksi yang dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri lebih baik sebelum air meluap,” jelas Myrna.
Selain itu, OIKN juga telah menyiapkan logistik dan tenda pengungsian bagi masyarakat yang terdampak. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama masa darurat.
Myrna juga menyampaikan bahwa OIKN mempertimbangkan opsi relokasi bagi warga yang tinggal di area rawan banjir. Relokasi ini menjadi bagian dari penataan ruang yang bertujuan melindungi masyarakat dari ancaman bencana.
“Relokasi akan dipertimbangkan untuk masyarakat yang tinggal di lokasi dengan risiko banjir tinggi. Kami ingin memastikan bahwa kehidupan masyarakat di sekitar IKN tetap aman,” tambahnya.
OIKN menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada infrastruktur modern, tetapi juga pada pengelolaan lingkungan yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan alam. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kawasan yang aman dan nyaman bagi masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen mengelola sumber daya alam secara bijak dan memperhatikan keselamatan masyarakat. Dengan pendekatan ini, kami berharap risiko banjir dapat diminimalkan di masa depan,” tutup Myrna.
[TOS]
Related Posts
- Dewan SDA Nasional Susun Strategi Pengelolaan Air Berkelanjutan untuk Pulau Kecil dan Terluar
- Gelar Festival Ibu Bumi Menggugat, Kader Hijau Muhammadiyah Bersama NGO Serukan Penolakan Ormas Keagamaan Terima Izin Usaha Pertambangan
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Kepemimpinan Perempuan: Membangun Peradaban yang Berkeadilan
- HIPMI Gelar Creative Preneur dan Mini Expo, Dorong Ekonomi Kreatif Kaltim Hadapi Pasar IKN