Advertorial
Olahraga Tradisional Indonesia Gaungkan Pesona Budaya di Panggung Dunia
SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Popularitas olahraga tradisional Indonesia kini melampaui batas nasional, menarik perhatian para atlet dan pecinta budaya dari berbagai penjuru dunia. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur melaporkan bahwa olahraga seperti egrang, gasing, dan pencak silat kini tak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga telah menjadi magnet bagi atlet internasional. Partisipasi atlet dari negara-negara seperti Brasil dan Jepang menunjukkan bahwa warisan budaya ini memiliki daya tarik yang mendalam, tak hanya sebagai olahraga, tetapi juga sebagai simbol budaya.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, menyebut bahwa keikutsertaan atlet internasional menjadi bukti bahwa olahraga tradisional Indonesia semakin diperhitungkan di kancah global.
“Dulu, mungkin olahraga tradisional dipandang sebelah mata. Sekarang, ia dianggap sebagai salah satu bentuk kekayaan budaya yang patut dilestarikan dan dipelajari. Ketika atlet-atlet dari luar negeri datang untuk ikut serta, ini membuktikan bahwa olahraga kita mampu bersaing dan memikat secara global,” kata Thomas di Gedung Tower Dispora Kaltim, Rabu (13/11/2024).
Menurut Thomas, olahraga tradisional tak sekadar menyajikan hiburan fisik, tetapi juga menyampaikan filosofi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun. Kehadiran atlet asing di ajang olahraga tradisional di Indonesia menunjukkan bahwa minat terhadap budaya Indonesia semakin besar, dan bahwa olahraga ini dapat menjadi jembatan penghubung antarbangsa.
“Partisipasi atlet dari luar negeri seperti Brasil dan Jepang bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga kesaksian bahwa olahraga tradisional kita mengandung daya tarik universal. Mereka ingin merasakan langsung kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.
Dispora Kaltim bekerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas untuk menyediakan pelatihan, fasilitas, dan sertifikasi bagi juri dan instruktur olahraga tradisional. Fasilitas yang lebih memadai ini disambut positif oleh kalangan pelajar dan generasi muda di Kalimantan Timur, yang kini semakin antusias mengenal dan mengikuti olahraga tradisional.
“Generasi muda, yang dulu mungkin kurang tertarik, sekarang memiliki pandangan baru. Mereka melihat olahraga ini sebagai sesuatu yang bisa dinikmati dan memberi kebanggaan tersendiri. Sekarang, sekolah-sekolah pun mulai mengadakan turnamen olahraga tradisional sebagai bagian dari kegiatan mereka,” tambah Thomas.
Pemerintah melalui Dispora Kaltim juga memfasilitasi keikutsertaan atlet olahraga tradisional dalam kompetisi internasional. Hal ini, menurut Thomas, memperkuat peran Indonesia sebagai duta budaya, sekaligus memperkenalkan kearifan lokal kepada dunia. Atlet-atlet muda tidak hanya berlatih fisik, tetapi juga memahami sejarah dan makna di balik olahraga tradisional yang mereka geluti, menjadikannya bagian dari identitas budaya yang mereka banggakan.
“Olahraga tradisional ini menciptakan ruang untuk memperkuat persahabatan, menjaga hubungan lintas budaya, dan membangun rasa bangga pada warisan leluhur. Lebih dari sekadar kompetisi, olahraga ini menjadi bagian penting dalam menjaga warisan budaya kita,” ujar Thomas.
Dispora Kaltim berharap olahraga tradisional dapat terus berkembang sebagai bentuk soft power, memperkenalkan Indonesia dengan cara yang unik dan bermakna. Dengan dukungan fasilitas yang semakin baik dan kehadiran atlet dari berbagai negara, olahraga tradisional diharapkan mampu menjadi bagian integral dari budaya global.
“Semakin banyak atlet dan penggemar dari seluruh dunia yang tertarik pada olahraga tradisional kita, semakin kuat pula posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam pelestarian dan promosi budaya,” tutup Thomas.
[TOS | ADV DISPORA KALTIM]
Related Posts
- DPK Kaltim Ingatkan OPD Kelalaian Arsip Bisa Picu Kasus Hukum
- Budaya Pengarsipan Masih Jadi Tantangan Besar di OPD
- Fondasi Pemerintahan yang Bersih Dimulai dari Arsip yang Tertata
- Etika Pengelolaan Arsip Sebagai Tanggung Jawab Penting Bagi Pegawai OPD
- GPMB Kaltim dan DPK Raih Penghargaan Literasi Terbaik Nasional