Daerah

Orangtua Murid di Kukar Keluhkan Sumbangan Lomba 17 Agustus: Harusnya Seiklasnya, Bukan Dipatok

Kepala Disdikbud Kukar Minta Sekolah dan Komite Pastikan Pemberitahuan ke Orangtua

Supri Yadha — Kaltim Today 05 Agustus 2023 18:20
Orangtua Murid di Kukar Keluhkan Sumbangan Lomba 17 Agustus: Harusnya Seiklasnya, Bukan Dipatok
Ilustrasi sumbangan. (Pexels)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tenggarong, Kukar mengeluarkan surat bantuan sumbangan untuk lomba 17 Agustus kepada orangtua murid. 

Surat tersebut menetapkan sumbangan minimal sebesar Rp 10 ribu. Hal inipun menyulut keberatan dari beberapa orangtua siswa. Salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa, mereka merasa tidak diinformasikan sebelumnya mengenai sumbangan tersebut. Surat tersebut diberikan kepada anak mereka ketika pulang sekolah.

Selain itu, wali murid memiliki perkumpulan yang diberi nama Komite Sekolah. Di dalam surat tersebut juga tidak dicantumkan tanda tangan komite, hanya kepala sekolah.

"Seharusnya seikhlasnya saja, tidak perlu dipatok minimalnya," ujarnya, Sabtu (5/8/2023).

Menurut salah seorang wali murid, sumbangan seharusnya diberikan dengan iklas, tanpa perlu ada batas minimum. Tanpa transparansi, wali murid tidak tahu bagaimana dan untuk apa dana tersebut digunakan.

"Jika tanpa transpransi takutnya dana yang dikasih itu dipakai untuk apa-apa, kan kita tidak tau. Takutnya disalahkangunakan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Disdik) Kukar, Thauhid Afrillian Noor menjelaskan, sumbangan perlombaan Agustusan tergantung dari kesepakatan antara orangua dengan sekolah dan komite sekolah.

Selain itu, kegiatan itu hanya untuk meramaikan suasana Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lomba untuk siswa itu tidak ada aturannya.

"Jika dipungut untuk semua siswa, harusnya ada rapat dengan komite sekolah, kalau ada kesepakatan dengan komite sekolah ya tidak masalah, setiap kelas kan ada komite-nya. Kalau sudah sepakat sih, ya tidak masalah karena itu tidak pernah diatur," terangnya.

Pemerintah tidak menganggarkan dana untuk perlombaan 17 Agustus di sekolah-sekolah. Jika ada sumbangan, sebaiknya itu menjadi keputusan yang transparan dan dilakukan dengan iklas, tanpa harus dibuat daftar siswa yang menyumbang. Thauhid juga menegaskan bahwa jika ada orangtua yang tidak mampu atau merasa tidak setuju, maka tidak harus terpaksa memberikan sumbangan.

Terpenting, dirinya meminta pihak sekolah agar rapat dengan komite sekolah untuk memastikan kegiatan itu diketahui oleh orangtua siswa.

"Kalau ada iuran, bagi orang tua yang keberatan dan tidak mampu masa dipungut juga, makanya sekolah kalau ingin melakukan kegiatan seperti itu, cari sponsor saja, gak usah pakai iuran siswa," tuturnya. 

Thauhid menegaskan bahwa transparansi dan partisipasi orangtua sangat penting. Dia mendorong agar sekolah berkomunikasi dengan komite sekolah untuk memastikan bahwa semua kegiatan dan kebijakan yang melibatkan sumbangan siswa dapat diketahui dengan jelas oleh orangtua murid.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya