Advertorial
Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Dibangun di Bontang, Pupuk Kaltim Komitmen Serap Tenaga Kerja Lokal
 
                    Kaltimtoday.co, Bontang - Pabrik soda ash pertama di Indonesia, akhinya resmi dibangun di kawasan industri KIE, Bontang, Kalimantan Timur. Dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun, pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia ini diharap mampu mengurangi sekitar 30 persen impor soda ash dalam negeri, serta menyerap sekitar 800 tenaga kerja dalam proses konstruksinya.
Direktur PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, sejak akhir 90-an sejatinya Indonesia berupaya membangun pabrik soda ash sendiri. Namun, krisis ekonomi melanda Indonesia, walhasil keinginan besar itu ditunda.
Barulah beberapa tahun ini, Pupuk Indonesia melalui anak perusahanya PT Pupuk Kaltim, berusaha mewujudkan mimpir besar itu. Dan tepat pada Jumat (31/10/2025), Pupuk Kaltim akhirnya memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia, yang juga merupakan bagian dari asta cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Makin spesial, sebab groundreaking dimulai tepat setahun masa kepemimpinan Prabowo.
"Tepat setahun lewat sebelas hari masa kepemimpinan Presiden Prabowo, kita melakukan groundreaking pabrik soda ash yang pertama di Indonesia," kata Rahmad disambut aplaus hadirin.
 
Pembangunan ini bukan sekadar wujud hilirisasi, tapi juga upaya untuk mengurangi impor. Sepeti diketahui, Indonesia mengimpor sekitar satu juta ton soda ash untuk kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan itu diproyeksi terus naik seiring pertumbuhan ekonomi Indonsia di angka 5-6 persen. Rahmad menegaskan, keberadaan pabrik soda ash ini kelak, diharap bisa mengurangi ketergantungan impor soda ash sebesar 30 persen.
"Kalau sekarang saja kita impor satu juta soda ash dan indonesia tidak boleh bangun soda ash, maka berapa besar devisa yang dikeluarkan. Padahal Indonesia punya sumber daya untuk bangun pabril soda ash, ada amoniak, garam," kata pria yang juga pernah menjadi Dirut Pupuk Kaltim ini.
Dia menamnahkan "Indonesia bukan cuma impor soda ash, tapi juga produk samping pabrik soda ash yaitu amonium floride."
Rahmad berharap Kaltim dapat menjalankan pembangunan ini secara lancar, tepat waktu, sesuai anggaran, dan paling penting, mengedepankan pengelolaan dan keselamatan.
"Semoga mimpi besar Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri dengan ketahanan industri kuat bisa kita capai. Dan Pupuk Indonesia bersama anak perusahaanya, kali ini Pupuk Kaltim, bisa memberi kontribusi terbaiknya kepada bangsa dan negara," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Rahmad Pribadi juga menegaskan komitmen Pupuk Indonesia memberdayakan tenaga kerja lokal Bontang dalam proses pembangunan pabrik soda ash.
Seperti diketahui, Bontang memiliki Peraturan Daerah (Perda) Kota Bontang Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja. Perda ini mewajibkan perusahaan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam rekrutmen dengan proporsi setidaknya 75 persen tenaga kerja lokal; 25 persen untuk tenaga kerja luar.
Rahmad yang kala itu didampingi Senior Director Business Performance and Asset Optimization Danantara Indonesia, Bhimo Aryanto; Wali Kota Bontanh, Neni Moerniaeni; dan Dirut PKT Gusrizal, menegaskan komitmen itu.
"Pasti kami akan menjalankan apa yang menjadi aturan [perda]. Itu menjadi komitmen kami. Nanti kami akan laksanakan sesuai dengan amanah perda," kata Rahmad.
Related Posts
- Bontang Mulai Terapkan MPP Digital, Dinas Kesehatan Jadi Pelopor
- Wali Kota Neni Ajak Pramuka Bontang Jadi Teladan di Tengah Tantangan Zaman
- Perkuat Tata Kelola Data, Diskominfo Bontang Gelar Workshop Metadata Statistik Sektoral
- DPM-PTSP Bontang Dorong Pelaku Kopi Keliling Urus NIB untuk Legalkan Usaha
- Agus Haris Dorong Produk UMKM Bontang Naik Kelas Lewat Kerja Sama dengan Indomaret
 




 




