Daerah
PAD Berau 2024 Terealisasi Rp337 Miliar, Bapenda Masih Punya PR Evaluasi Sektor yang Gagal Penuhi Target
Kaltimtoday.co, Berau - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau memastikan, capaian realisasi pendapatan asli daerah tahun 2024 telah memenuhi target. Meski begitu, beberapa bidang dan sektor seperti retribusi pajak dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan belum sepenuhnya memenuhi target.
Kondisi tersebut dijelaskan oleh Kepala Bapenda Djupiansyah Ganie, saat ditanya terkait realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Berau. Dia menyebutkan, PAD Berau tahun 2024 secara keseluruhan sebesar Rp337 miliar, jumlah ini diakui melebihi target yang direncanakan, yakni sebesar Rp303 miliar.
Secara rinci, kontribusi pajak daerah di tahun 2024, Bapenda menargetkan Rp93 miliar realisasi Rp90 miliar atau 96,26 persen. Adapun retribusi daerah diakui melebihi target dari Rp110 miliar menjadi Rp113 miliar, atau sama dengan 100,2 persen.
Sedangkan untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terealisasi Rp18 miliar dari target Rp19 miliar atau sekitar 94 persen. Sementara untuk lain-lain PAD yang sah, capaiannya jauh melebihi target, yakni sebesar Rp115 miliar dari Rp. 80 miliar.
"Secara umum, dari tahun ke tahun, sejak 2022, 2023, dan 2024 itu terpenuhi sesuai target kita," katanya.
Capaian tersebut sangat diperlukan agar program pembangunan yang mengandalkan PAD dapat diwujudkan.
"Tentunya target itu kita susun untuk membiayai pembangunan, setiap pendapatan itu sudah dibagi dan didistribusikan untuk belanja-belanja daerah, ketika itu tidak tercapai maka itu akan berpengaruh terhadap pendanaan kita," katanya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Pak Djupi itu menjelaskan, kaitan kontribusi daripada pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari bagian laba penyertaan modal perusahaan daerah (perusda).
Bapenda menargetkan, Rp19,6 miliar hanya berhasil terealisasi sekitar Rp18,5 miliar atau 94,48 persen. Angka tersebut masing-masing berasal dari PT. Hutan Sanggam Labanan Lestari Rp 28 juta, Bank Kaltimtara Rp14,9 miliar, Perumda Batiwakkal Rp1,4 miliar, dan PT. Indo Pusaka Berau Rp2,3 miliar.
"Tetapi Alhamdulillah secara menyeluruh pendapatan asli daerah itu tingkatan capaiannya melebihi daripada 100 persen, sehingga kekurangan tadi bisa ditutupi dari pendapatan sumber PAD yang lain-lain," sambungnya.
Sementara itu, sejumlah sektor yang gagal memenuhi target di tahun 2024 akan dievaluasi secara mendalam. Ini dimaksudkan agar di tahun berikutnya kegagalan tersebut dapat diantisipasi.
[MGN | RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Potensi Ganggu Kinerja di Lingkungan Pemerintah, Markaca Minta Posisi PPPK Diisi Pegawai Sesuai Bidang Keahlian
- Masyarakat Kaltim Menanti Program Pendidikan Gratis hingga S3, Jubir: Ini Bukan Prank Politik
- Dorong Pertumbuhan UMKM, BSI Gelar Roadshow Talenta Wirausaha di Balikpapan
- Busana, Bahasa, Budaya Ad Hominem
- Kuota Haji Kaltim Mei 2025 Capai 2.586 Orang, Kemenag Imbau Jamaah Jaga Fisik