Daerah
Pakar Kesehatan Beri Penjelasan Soal Kebiasaan Minum Kental Manis Picu Penyakit Anemia
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kebiasaan mengonsumsi susu kental manis sejak usia dini dapat memicu penyakit anemia atau kekurangan darah.
Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah, yang tidak berfungsi di dalam tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh.
Seorang pakar kesehatan masyarakat, Tria Astika Endah Permatasari menjelaskan bahayanya jika calon ibu mengalami anemia.
"Masa sebelum menikah hingga hamil dan menyusui adalah periode kritis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, kita harus memastikan asupan nutrisi selama periode ini optimal,” ujar pakar kesehatan masyarakat dari UMJ, Kamis (22/2/2024).
Ia mengatakan, jika asupan gizi tidak tercukupi, maka akan berisiko terkena anemia. Hingga saat ini, anemia menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering diabaikan.
Hal ini berkaitan erat pada pola konsumsi masyarakat, yang mengutamakan pemilihan makanan karena kebiasaan dan rasa yang enak.
"Karena belum terbiasa, makan anak dengan mempertimbangkan kebutuhan gizi dan nutrisinya. Salah satu yang masih menjadi perhatian saat ini adalah penggunaan kental manis sebagai minuman susu untuk anak," jelasnya.
Sementara itu, Rusmarni Rusli selaku Ketua DPN Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak Repdem menjelaskan bahwa, penggunaan kental manis sebagai minuman susu untuk anak, kerap ditemui pada keluarga ekonomi lemah.
“Mulai dari kawasan padat penduduk, hingga ke desa-desa, susu memang menjadi kebutuhan pokok, terutama susu kental manis. Mereka belanja di warung secara harian, biasanya dalam bentuk sachet," ungkapnya.
"Jadi sebagian alasan mengapa kental manis masih diberikan untuk minuman susu anak karena memang itulah yang tersedia di sekitar mereka, atau karena harganya yang ekonomis,” beber Rusmarni.
Sebagai informasi, kental manis merupakan jenis susu dengan kandungan gula tinggi yang peruntukannya adalah sebagai topping atau penambah cita rasa dalam makanan. Kadar gula yang tinggi dalam kental manis tidak memberikan manfaat gizi yang signifikan.
"Maka, konsumsi gula yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan gula darah, menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2," tutupnya.
Selain itu, anak-anak yang mengonsumsi kental manis secara rutin juga berpotensi kekurangan vitamin dan mineral esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, terutama pada remaja putri dan perempuan usia produktif. Ini juga dapat memicu penyakit anemia atau kurang darah.
[RWT]
Related Posts
- Station Cellular Group Tawarkan Sepeda Listrik Murah Ramah Lingkungan Seharga Rp 3 Jutaan
- Dukungan Isran Noor untuk Petani Kaltim: Dari Peningkatan NTP hingga Ekspansi Lahan Pertanian
- Mitigasi Bencana, DPK Kaltim Dorong Masyarakat Digitalisasi Arsip Keluarga
- DPK Kaltim dan SMKN 4 Samarinda Gelar Pelatihan Kearsipan untuk Persiapan Siswa di Dunia Kerja
- Gelar Rakor SPBE 2024, Diskominfo Kaltim Perkuat Kolaborasi Digital Antar Instansi Pemerintah