Advertorial

Pembangunan Jembatan Kelay III Ditargetkan 2026, DPRD Berau Minta Tak Ada Penundaan Lagi

Kaltim Today
08 Mei 2025 19:33
Pembangunan Jembatan Kelay III Ditargetkan 2026, DPRD Berau Minta Tak Ada Penundaan Lagi
Jalan segmen penghubung ke Jembatan Kelay III, Berau. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Pembangunan Jembatan Kelay III yang direncanakan menghubungkan wilayah Tanjung Redeb dan Sambaliung di Kabupaten Berau masih belum terealisasi. Padahal, rencana proyek ini sudah muncul sejak 2012 dan sempat dibahas ulang pada 2023.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Benny Sepriady, menyebut kendala utama adalah anggaran yang belum tersedia.

Rencananya, Jembatan Kelay III baru akan dibangun pada 2026 melalui skema Multi Years Contract (MYC), mengingat panjang bentang jembatan mencapai lebih dari 200 meter.

“Pembangunan ini memerlukan anggaran multi tahun karena durasinya tidak bisa selesai dalam satu tahun,” ujar Benny.

Lambannya realisasi proyek strategis ini mendapat sorotan dari DPRD Berau. Anggota Komisi III DPRD Berau, M. Ichsan Rapi, menyatakan bahwa pihak legislatif sudah lama mendorong pembangunan Jembatan Kelay III sebagai infrastruktur alternatif selain Jembatan Sambaliung.

"Kami mensupport, itu kan perencanaannya sudah sejak lama dilakukan oleh PUPR tapi belum juga terlaksana," katanya.

Menurut legislator Gerindra itu, pembangunan jembatan Kelay III merupakan infrastruktur yang sangat vital. Karena dapat menjadi akses lain dari wilayah Sambaliung ke Tanjung Redeb. Berkaca dari situasi perbaikan jembatan Sambaliung beberapa tahun silam, keberadaan jembatan penghubung lain memang sangat diperlukan.

"Kondisi yang terjadi pada kala Jembatan Sambaliung rusak itu bisa kita lihat sendiri menjadi crowded (sumpek dan tak terurus), masalahnya besar gitu, jadi kenapa kita tidak membangun jembatan baru?" tegas pria dengan sapaan akrab Daeng Iccang itu.

Apalagi ditangani dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta menjadi aset Kabupaten. Belum lagi, kegiatan pembangunan jalan segmen yang sudah berjalan meskipun belum rampung menyeluruh.

"Itu bisa jadi temuan kalau kita tidak selesaikan itu, kita sudah buat perencanaannya, fisiknya tapi kenapa tidak diselesaikan," tandasnya.

[MGN | ADV DPRD BERAU]



Berita Lainnya