Nasional
Pemerintah Sudah Relokasi Pengungsi Rohingya yang Terusir, Mahfud MD Ingatkan Bantuan yang Aceh Terima Saat Tsunami
Kaltimtoday.co - Menko Polhukam, Mahfud MD mengumumkan bahwa, pemerintah telah merelokasi 137 pengungsi Rohingya. Keputusan ini diambil menyusul pengusiran pengungsi Rohingya dari Balai Meuseraya Aceh oleh ratusan mahasiswa. Mahfud menegaskan bahwa pengungsi ini akan ditempatkan di lokasi yang lebih aman.
"Hari ini saya sudah mengambil keputusan dan tindakan agar pengungsi-pengungsi Rohingya itu ditempatkan di tempat yang aman," kata Mahfud.
Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) di Aceh dan Gedung Yayasan Aceh dipilih sebagai lokasi relokasi. Mahfud juga meminta kepada aparat agar pengungsi Rohingya diberikan keamanan. Meskipun Indonesia tidak terikat secara langsung dengan konvensi PBB, namun Mahfud menekankan pentingnya peran UNHCR dalam isu kemanusiaan.
"Kalau terusir tidak bisa pulang ke negerinya terkatung-terkatung, kita tampung sementara melalui PBB karena yang punya aturan PBB. Kita kalau mau mengusir sekarang juga bisa karena kita tidak ada urusan. Tapi (kan) ini urusan kemanusiaan," tuturnya.
Dia menilai, seharusnya pengungsi Rohingya menerima perlindungan dan bantuan. Mahfud pun mengingatkan masyarakat tentang solidaritas global saat Aceh diterpa bencana tsunami.
"Aceh dulu saat terkena tsunami masyarakat dari berbagai dunia bergerak menolong, masak sekarang tidak mau menolong kan gitu. Ya kita tolong," ungkapnya.
Mahfud juga telah berkoordinasi dengan pemerintah lokal dan Deputi Irjen Rudolf untuk menjamin keamanan pengungsi Rohingya di tempat-tempat yang telah disiapkan.
Ketakutan dan Keresahan Pengungsi Rohingya
Situasi mencekam terlihat dalam sebuah video yang beredar di media sosial, dimana pengungsi Rohingya, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, tampak ketakutan. Video tersebut menunjukkan sekelompok mahasiswa yang berteriak-teriak menolak kedatangan pengungsi Rohingya di tempat penampungan sementara.
Seorang wanita Rohingya terlihat menangis sambil menggendong bayinya, dan tangisan anak-anak terdengar di tengah teriakan massa mahasiswa. Beberapa petugas kepolisian terlihat berusaha menenangkan situasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, disebutkan bahwa insiden pengusiran ini berlangsung di gedung Meuseuraya Aceh (BMA) pada Rabu (27/12/2023). Dalam orasinya, mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Aceh meminta para pengungsi Rohingya keluar.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Ogah Gabung Pemerintahan, Ganjar Pranowo Jadi Oposisi Kabinet Prabowo-Gibran
- Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024
- Bea Cukai Gagalkan Peredaran 170 Kg Ganja Asal Aceh
- Mahfud MD Sebut Hak Angket Tak Bisa Batalkan Hasil Pemilu, Tapi Bisa Beri Sanksi Politik ke Presiden
- Siapakah Tito Karnavian? Mendagri Sekaligus Plt Menko Polhukam Pengganti Mahfud MD