Advertorial
Pemkab Kukar Gandeng UGM Kembangkan Pertanian Berbasis Ekosistem
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) gandeng Tim Ahli Universitas Gajah Mada (UGM) dalam memperkuat pertanian dengan konsep ekosistem. Konsep tersebut rencananya akan diimplementasikan di lima kawasan pertanian terintegrasi.
Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan, konsep yang dibangun akan menjadi percontohan bagi kecamatan yang lain. Seperti di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu, yang miliki pertanian sawah, hortikultura, peternakan, dan perikanan.
“Jadi ke depan yang lain akan kami bangun dengan ekosistem yang memiliki tempat budidaya dan pasarnya,” kata Edi Damansyah, Selasa (17/10/2023).
Konsep ekosistem, sambung Edi, diyakini dapat memperkuat sektor pertanian di Kutai Kartanegara. Jika bicara produktivitas, petani sudah sangat baik. Namun mereka perlu perbaikan teknologi, dan peningkatan infrastruktur pendukung lainnya.
Pemkab Kukar dan akademis akan melakukan survei ke lima kawasan terintegrasi ini. Karena selama ini kawasan pertanian terkelola secara tradisional, sekarang mulai dibangun dengan modern.
“Besar harapan kami kedepan pertanian di Kukar ini maju, masyarakat petani penghasilannya bertambah sehingga kondisinya lebih sejahtera. Dan cita-cita menjadi lumbung pangan Kaltim tercapai," tutupnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Optimalkan Reklamasi Lahan Tambang, Kaltim Target Swasembada Pangan Tahun 2026
- Rehabilitasi Bendungan Babulu, 46 Tahun Perjalanan untuk Sejahterakan 5 Desa
- Panen Perdana Tambak 4 in 1 Dorong Ketahanan Pangan dan Program Makan Gratis
- 135 Unit Alsintan Disalurkan ke Kelompok Tani Berau pada 2024
- Tak Hanya Kelompok Sekolah, BKKBN Kaltim Ingin Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar Kelompok Keluarga Risiko Gizi Buruk