DISKOMINFO BONTANG

Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Tahap Kedua, Perbarui Data dan Cegah Stunting Baru

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 04 November 2025 15:08
Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Tahap Kedua, Perbarui Data dan Cegah Stunting Baru
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, kala memantau Operasi Timbang kedua. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemerintah Kota Bontang kembali melaksanakan Operasi Timbang tahap kedua di 15 Posyandu secara serentak, Selasa (4/11/2025). Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (8/11/2025) ini menjadi bagian dari upaya memperbarui data pertumbuhan balita sekaligus mendeteksi dini kasus stunting di lapangan.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah lanjutan dari evaluasi Operasi Timbang sebelumnya yang digelar pada Mei 2025. Melalui kegiatan kali ini, pemerintah ingin memastikan seluruh balita terpantau perkembangan gizinya dengan lebih akurat.

“Fokus kita ada pada anak usia 0 sampai 2 tahun, karena masa itu adalah periode emas tumbuh kembang. Dengan data yang akurat, kita bisa segera melakukan evaluasi bila muncul kasus stunting baru,” ujar Neni.

Ia menjelaskan, pada pelaksanaan tahap pertama, Operasi Timbang berhasil menjangkau sekitar 10 ribu balita dengan hasil penurunan kasus stunting menjadi 1.219 anak, atau setara 17,4 persen. Capaian tersebut menjadi yang tertinggi di Kalimantan Timur. Namun, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 masih menunjukkan angka stunting Bontang berada di kisaran 20 persen.

Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Bontang juga terus menjalankan Program Pemenuhan Makanan Tambahan (PMT) bagi balita berisiko stunting, dengan melibatkan kader Posyandu di setiap kelurahan. Pendekatan jemput bola pun tetap diterapkan agar semua anak bisa ditimbang dan tercatat tepat waktu.

“Kader Posyandu akan terus bergerak aktif. Mereka timbang, ukur, dan catat semua data agar tidak ada anak yang terlewat,” jelasnya.

Neni menambahkan, sinergi lintas instansi menjadi kunci keberhasilan pengendalian stunting di daerah. Karena itu, ia meminta BPS ikut memantau proses pengumpulan data agar hasil perhitungan stunting pemerintah kota dan BPS dapat selaras.

“Harapan saya, Operasi Timbang kali ini benar-benar menjangkau seluruh 10 ribu balita sasaran, dan data yang kita miliki bisa sesuai dengan hasil BPS. Dengan begitu, intervensi kita bisa lebih tepat sasaran,” pungkas Neni.

[ADV DISKOMINFO BONTANG]
 



Berita Lainnya