Kaltim
Perburuan hingga Pembukaan Kawasan Pertambangan Jadi Penyebab 25.000 Bekantan Kalimantan Terancam Punah
Kaltimtoday.co - Pembukaan kawasan pertambangan dan perkebunan menjadi salah satu faktor yang membuat populasi 25.000 ekor bekantan yang tersebar di 5 provinsi Kalimantan hingga Sabah, Malaysia terancam punah. Terutama pembukaan lahan di Pulau Seribu Sungai.
Peneliti satwa di Balai Penerapan Standar Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tri Atmoko mengatakan, perburuan juga kerusakan habitat akibat berbagai aktivitas yang tak ramah lingkungan memang menjadi ancamanan bagi primata tersebut.
"Aktivitas yang tidak ramah lingkungan itu, seperti pertambangan, pembukaan area perkebunan skala luas yang mengubah kawasan hutan menjadi non-hutan, sehingga keberadaan satwa endemik ini tertekan dan terancam punah," jelas Tri Atmoko, Selasa (22/2/2022).
Dia mengatakan, jumlah bekantan yang sekitar 25 ribu ekor tersebut seolah terlihat banyak. Namun, jika dilihat dari luas Pulau Kalimantan yang mencapai 743.330 kilometer persegi, dan terdiri atas berbagai kabupaten/kota, lima provinsi, bahkan hingga Sabah, tentu jumlah ini tergolong kecil.
Bekantan hidupnya di hutan-hutan dan cenderung di pepohonan di tepi sungai. Sedangkan, masyarakat di Pulau Kalimantan masih banyak menggunakan jalur transportasi sungai untuk mencapai pedalaman.
"Kawasan sungai itu mudah dijangkau oleh masyarakat dalam menggunakan transportasi air, bahkan ada yang membuka hutan melalui jalur sungai, sehingga habitat Bekantan menjadi rusak, bahkan banyak yang hilang," ucapnya.
Satwa endemik Kalimantan lain yang juga terancam punah adalah orang utan. Saat ini, populasi orang utan di seluruh Kalimantan sekitar 57 ribu ekor. Sama dengan bekantan, ancaman kepunahan satwa ini juga akibat pembukaan lahan tidak ramah lingkungan dan perburuan.
"Satwa endemik dan langka di Kalimantan yang paling terancam ada dua, yakni orang utan dan bekantan. Status untuk orang utan Kalimantan adalah kritis mengalami kepunahan, sedangkan status bekantan adalah bahaya di ambang kepunahan," jelasnya.
[RWT | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi