Daerah
Persoalan Jalan Usaha Tani dan Sektor Pendidikan di Pesisir Berau Masih Jadi Keluhan Warga

Kaltimtoday.co, Berau - Frans Lewi, politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang terpilih melalui dapil tiga yakni wilayah pesisir Berau masih terus berupaya mendorong peningkatan jalan usaha tani.
Anggota DPRD Berau yang mengemban tugas di Komisi II itu masih gencar menyoroti terkait kesejahteraan dari kalangan petani. Itu ia sampaikan saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) beberapa pekan lalu.
Ia menganggap, jika jalan usaha tani merupakan fasilitas pendukung yang wajib diperhatikan. Karena apabila sektor pertanian hanya dilirik dari segi realisasi stok pangan tanpa dibarengi fasilitas memadai, maka dapat menjadi penghambat majunya roda perekonomian para petani.
"Di daerah pemilihan saya sendiri (Dapil tiga) karena di sana mayoritas adalah petani dan pekebun. Jadi yang paling banyak diusulkan itu jalan usaha tani," ungkapnya.
Menurutnya, jalan usaha tani di wilayah pesisir selatan Berau sangat memprihatinkan untuk petani dan pekebun. Sehingga ketika sudah memasuki masa panen, petani dan pekebun harus menempuh jalur yang sulit dilalui.
Sehingga usulan pembenahan perbaikan jalan usaha tani, menurutnya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
"Itu satu yang masuk jadi usulan yang harus diprioritaskan," katanya.
Usulan lain yang juga menjadi sorotan pihaknya adalah, kebutuhan pupuk petani kebun kelapa sawit yang masih dalam kategori minim. Frans menginginkan, adanya regulasi yang mengatasi kelangkaan bibit sawit.
Begitu pun sarana pendidikan, dirinya menyebut, disamping sektor pertanian, sektor pendidikan juga menjadi catatan ia sebagai wakil rakyat. Fasilitas penunjang sarana belajar mengajar harus terealisasi, baik sekolah SD dan SMP.
"Dan juga ruang-ruang kantor sekolah dan WC banyak dikeluhkan sektor pendidikan masih minim," imbuhnya.
Kendati demikian, Frans menginginkan Pemkab Berau bisa segera menganggarkan pada tahun 2025 sekarang dan bisa terealisasi 2026 mendatang.
"Mudah-mudahan 2026 harapan kami dari anggota dewan, keluhan masyarakat kampung pesisir itu bisa benar-benar dapat terbantukan maksimal," pungkasnya.
[MGN | RWT]
Related Posts
- Seleksi Gita Kumala Nusantara 2025 Dibuka, Jaring Talenta Anak Sekolah Berbakat Kukar
- Pembangunan Jembatan Kelay III Ditargetkan 2026, DPRD Berau Minta Tak Ada Penundaan Lagi
- Polresta Samarinda Bakal Tindak Lanjuti Hasil Uji Laboratorium Pemkot Soal BBM Bermasalah
- Diduga Jadi Korban Malpraktik di RSHD Samarinda, Pasien Didesak Operasi Usus Buntu Tanpa Penjelasan
- Polisi Dalami Asal Senpi Eksekutor Pembunuhan di Depan THM Samarinda