Politik

Pilkada Terlalu Mahal, Presiden Prabowo Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD

Network — Kaltim Today 13 Desember 2024 11:26
Pilkada Terlalu Mahal, Presiden Prabowo Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD
Presiden Prabowo. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Presiden Prabowo Subianto mendukung gagasan untuk mengembalikan sistem pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Menurutnya, mekanisme pemilihan langsung yang saat ini diterapkan membutuhkan biaya yang sangat besar, hingga triliunan rupiah.

"Sistem ini menghabiskan puluhan triliun dalam satu hingga dua hari, baik dari anggaran negara maupun dari dana para tokoh politik," ungkap Prabowo saat memberikan sambutan pada acara peringatan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Kamis (12/12/2024) malam.

Prabowo menilai bahwa pemilihan kepala daerah melalui DPRD dapat menjadi solusi untuk menghemat anggaran negara. Ia mengambil contoh dari beberapa negara tetangga yang sudah menerapkan sistem serupa, seperti Malaysia, Singapura, dan India.

"Lihat negara-negara tetangga kita, mereka lebih efisien. Di Malaysia, Singapura, dan India, anggota DPRD yang memilih gubernur atau bupati. Ini efisien, tidak memerlukan anggaran besar seperti sistem kita," jelas Prabowo.

Ia menambahkan bahwa anggaran yang selama ini digunakan untuk pilkada langsung dapat dialokasikan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti pendidikan, perbaikan infrastruktur sekolah, dan irigasi.

"Uang itu bisa digunakan untuk memberi makan anak-anak, memperbaiki sekolah, atau membangun irigasi," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengajak para petinggi partai politik untuk bersama-sama mengevaluasi dan memperbaiki sistem pemilu yang ada. Ia bahkan berkelakar bahwa keputusan tersebut bisa saja diambil secara bersama pada malam itu juga.

"Banyak ketua umum partai politik hadir di sini. Sebenarnya kita bisa memutuskan hal ini malam ini juga, bagaimana?" tanyanya dengan nada bercanda.

Prabowo juga mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak terlalu bergantung pada konsultan asing yang kerap memberikan rekomendasi terkait frekuensi pemilu. Menurutnya, belum tentu saran-saran tersebut menguntungkan bagi kepentingan nasional.

 "Sekali lagi saya tidak mau mengajak kita anti orang asing, tidak! Tetapi belum tentu mereka mikirin kita kok," ujarnya. 

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya