Kaltim
PTM Terbatas Mulai Berlaku, Pemprov Kaltim Diminta Percepat Vaksinasi Guru dan Siswa
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemprov Kaltim akhirnya mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMA/SMK sederajat, dan SLB.
Padahal sebelumnya Gubernur Kaltim Isran Noor menolak mengizinkan PTM karena alasan target vaksinasi untuk guru dan siswa belum terpenuhi.
Adapun izin PTM untuk SMA, SMK, dan SLB tertuang ke dalam Surat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nomor 421.3/030/Disdikbud.III/2022 perihal PTM terbatas. Surat itu dikeluarkan pada 3 Januari 2022.
Sejak Selasa, (4/1/2022), PTM terbatas bisa dilakukan di seluruh jenjang SMA/SMK sederajat dan SLB. Sembari mengacu pada penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Kepala Disdikbud Kaltim, Anwar Sanusi mengungkapkan, pihaknya sudah menyerahkan ke unit pelaksana tugas di daerah untuk mengumumkan ke sekolah-sekolah berkaitan PTM terbatas.
"Seluruh sekolah di Kaltim. SMA, SMK, SLB diperkenankan untuk PTM terbatas. Kami juga sudah siapkan sejak semester," ujar Anwar Sanusi ditemui di DPRD Kaltim, Selasa (4/1/2022).
Anwar Sanusi menyampaikan, saat ini di Kaltim cakupan vaksinasi untuk guru sudah di atas 80 persen. Murid juga kurang lebih sama.
Dirinya menegaskan bahwa pihaknya mengikuti SKB 4 Menteri. Sejak Selasa (4/1/2021) sejumlah sekolah masih menyiapkan dan membersihkan lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, PTM bisa mulai dijalankan, Rabu (5/1/2022).
"Yang penting mereka sudah siap. Sekolah punya strategi masing-masing. Yang tahu keadaan sekolah, adalah sekolah itu sendiri. Teknisnya kembali ke sekolah. Seperti jam masuk dan pulang. Sekolah yang atur," kata Anwar Sanusi.
PTM Berlaku, Percepat Vaksinasi Guru dan Siswa
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya'qub menilai, tiap sekolah sebenarnya sudah siap. Namun beberapa waktu lalu, memang kondisi saja yang belum memungkinkan untuk dibukanya PTM.
"Kita tidak boleh lagi memperlambat atau menunda PTM karena pasti terjadi learning loss. Jadi dijalankan saja sambil dilakukan vaksinasi berjalan. Itu jauh lebih mudah," ungkap Rusman.
Apalagi, sebut dia, jika vaksinasi dilakukan di sekolah masing-masing. Menurut Rusman, vaksinator bisa dibagi dan dijadwal. Sehingga, hal tersebut bisa jauh lebih efektif.
[YMD | TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air
- DJPb dan Pemprov Kaltim Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD Digital ke Kepala Daerah dan Pimpinan Unit Satuan Kerja
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media
- IESR Dorong Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kerja Sama Hijau untuk Percepatan Transisi Energi
- Perusahaan Didorong Salurkan CSR untuk Mendukung Transisi Energi Berkeadilan di Kaltim