Politik

Publik Seolah Dibungkam, Butet Kartaredjasa: Seniman Tak Boleh Berbicara Politik di Panggung Teater

Kaltim Today
08 Desember 2023 09:10
Publik Seolah Dibungkam, Butet Kartaredjasa: Seniman Tak Boleh Berbicara Politik di Panggung Teater
Butet Kartaredjasa saat di Istana negara bersama Presiden Jokowi. (Sekretariat Kabinet)

Kaltimtoday.co - Artis kenamaan Indonesia, Butet Kertaredjasa menjelaskan intimidasi yang dialaminya saat menggelar panggung teater di Taman Ismail Marzuki Jakarta beberapa waktu lalu. Pada saat itu polisi melarang dirinya menampilkan materi tentang politik dalam acaranya.

Sebelum pertunjukan, sejumlah petugas yang datang meminta pihak penyelenggara membuat surat pernyataan yang menyatakan tidak boleh ada pertunjukan yang mengandung unsur politik. Lantas, bagaiman kronologi kejadian ini?

Intimidasi Politik di Panggung Teater Seni Indonesia

Butet Kertaradjasa dikenal sebagi seniman teater sekaligus penulis naskah Agus Noor yang diduga mendapat intimidasi polisi saat menggelar panggung teater "Musuh Bebuyutan" di Taman Ismail Marzuki,  Jakarta.

Penyelenggara diminta untuk menandatangani surat komitmen penanggung jawab untuk tidak berkampanye pemilu, menyebarkan materi kampanye pemilu, menggunakan atribut partai politik, menggunakan atribut calon presiden dan wakil presiden, dan kegiatan politik lainnya. Para penyelenggara teater merasa ini merupakan tindakan intimidasi politik. 

“Saya kehilangan kemandirian mengutarakan pikiran, saya terhambat kebebasan berekspresi, padahal dalam konstitusi seperti yang disampaikan oleh Dirjen Kebudayaan, amanat kongres kebudayaan dengan jelas menyatakan kebebasan berekspresi adalah hak-hak dasar, hak mutlak. Bagi masyarakat Indonesia, polisi memaknai intimidasi secara naif, hanya soal fisik,” ujarnya Selasa (6/12/2023), disadur dari VOI (7/12/2023).

Butet menjelaskan, izin dari kepolisian seharusnya hanya diperuntukkan bagi karya seni yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Jika ditampilkan di gelanggang seni, taman budaya, komunitas seni seperti Taman Ismail Marzuki, maka tidak ada gangguan ketertiban umum yang terjadi.

Sedangkan tugas polisi adalah antisipasi ancaman ketertiban umum, tapi dalam kinerja pelaku seni tidak ada urusan dalam pemilu yang sedang berlangsung. 

Respon TPN Pasangan Ganjar-Mahfud Akibat Intimidasi Polisi Terhadap Seniman Teater

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD Abdullah Mansur menyayangkan dugaan intimidasi yang dilakukan polisi terhadap panggung teater artis Butet Kertaradjasa dan penulis naskah Agus Noor.

Menurutnya, hal tersebut dapat membuat penulis skenario merasa terganggu dengan kehadiran polisi dan akan mengganggu kebebasan berekspresi dari artis itu sendiri yang jelas dilindungi undang-undang.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kedatangan calon wakil presiden Mahfud MD di panggung teater bertajuk "Musuh Bebuyutan" pada Jumat (1/12) untuk memenuhi undangan menonton, bukan undangan kampanye. Abdullah pun secara pribadi mendapat undangan untuk menyaksikan panggung tersebut.

[Kontributor - Nur Jayanti | Editor - Diah Putri]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya