Kutim
Sampah Menggunung di Pinggir Jalan, DPRD Kutim Bakal Panggil DLH
Kaltimtoday.co, Sangatta - Sampah menjadi persoalan di hampir setiap daerah. Tidak terkecuali di Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Bahkan, permasalahan sampah seakan tidak ada penyelesaian yang konkret.
Dari pantauan di lapangan, tumpukan sampah paling parah terjadi di sepanjang Jalan Poros Yos Sudarso. Tumpukan sampah menggunung hingga menimbulkan bau tidak sedap.
Semrawutnya masalah penanganan sampah ini pun kembali mendapatkan sorotan. Pasalnya, banyak sampah terlihat menumpuk di sejumlah sudut-sudut jalan. Terutama di dekat permukiman warga.
Meski dibungkus dalam plastik, namun karena terkadang menumpuk hingga dua sampai tiga hari lebih, plastik pembungkus kerap terlihat robek dan sampah berserakan ke jalan. Tak pelak, bau amis pun mengganggu warga dan pengendara yang melintas di sekitar daerah tersebut.
Hal ini tak hanya mengganggu pemandangan di sekitar kawasan sampah tersebut dibuang, tapi juga kenyamanan warga. Karena aroma tak sedap tercium hingga ke permukiman.
Warga pun sudah sering mengeluhkan permasalahan tersebut pada jajaran pemerintah desa hingga kecamatan. Namun, belum ada solusi untuk penanganan sampah tersebut.
Legislator Gerindra, Novel T Paembonan menyoroti persoalan sampah ini. Menurutnya, Dewan akan mencari waktu untuk memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat terkait persoalan masalah sampah.
Menurut Politisi yang juga seorang dokter ini pihaknya menilai belum adanya langkah serius dari DLH terkait penanganan sampah.
“Kami akan panggil DLH untuk dilakukan hearing, karena kami DPRD sangat menyoroti kinerja dari DLH tersebut, terutama terkait penanganan sampah di area pemukiman warga yang semestinya menjadi prioritas, karena sampah-sampah tersebut sudah menumpuk yang bahkan sejak kemarin sampai menutupi jalan," terangnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/7/2021).
Lanjut dia, jika pihak DLH mengatakan mereka minim anggaran serta minim armada, maka ini perlu dilakukan evaluasi dan langkah tegas, mengingat sampah di pasar maupun di jalan protokol haruslah diangkut setiap hari.
“Kalau bicara persoalan anggaran jelas tidak akan cukup, sedangkan yang menyusun dan mengatur anggarankan mereka khususnya DLH itu sendiri. Sehingga kami meminta mereka segera harus bertindak, apalagi saat ini musim pandemi dan hujan, sampah dikhawatirkan justru menjadi pusat perkembangan virus,” terangnya.
Novel pun mengimbau agar dinas terkait menentukan jam atau waktu pembuangan sampah agar tidak terjadi penumpukan seperti saat ini.
"Sistem kerjanya juga ini harus diubah bagaimana mekanisme pembuangan sampah. Harusnya ada jadwal atau waktu yang ditentukan anatara pukul sekian sampai pukul sekian waktu pembuangan sampah, jadi jika sudah sampai waktunya pengangkut juga langsung bergerak jadi tak terjadi penumpukan," paparnya.
Novel pun menginginkan peran masyarakat juga dalam membantu perangi persoalan sampah ini.
"Jadi gini, masyarakat itu harus tau tidak semua sampah itu harus dibuang ke tempat sampah contohnya sampah plastik atau kresek itu bisa dipakai kembali atau yang lainnya bisa didaur ulang, jadi tidak semua sampah harus berujung ke pembuangan sampah tapi bisa diolah kembali," pungkasnya.
[EL | NON | ADV DPRD KUTIM]
Related Posts
- BPPUP Pantau Program Pangan untuk Penghijauan PT Indexim Coalindo di Kaliorang dan Kaubun
- DLHK Kukar Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah demi Lingkungan Bersih dan Sehat
- Bupati Mahulu Buka Seminar Laporan Akhir Feasibility Study Pengelolaan Sampah di Kecamatan Long Bagun
- Hasil Survei LSI Strategi di PIlkada Kutim 2024: Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi 45,75%, Kasmidi Bulang-Kinsu 34,75%
- Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting