Internasional
Semakin Brutal, Militer Israel Hancurkan Kantor Berita Media Internasional
Kaltimtoday.co - Militer Israel terus melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza Palestina, Sabtu (15/5/2021). Serangan udara yang menyasar rumah salah seorang pemimpin senior Hamas itu menewaskan 10 orang termasuk di antaranya anak-anak.
Sebuah gedung tinggi tempat kantor media internasional, seperti The Associated Press, Al Jazzera, dan media lainnya juga dilaporkan hancur dihantam serangan udara Israel.
Sementara itu, kelompok militan Hamas terus melanjutkan tembakan roketnya ke Israel. Mereka menyasar Tel Aviv, ibu kota Israel. Dalam serangan itu, dilaporkan seorang pria rewas terkena hantaman roket.
Laporan terakhir, dalam bentrok bersenjata 5 hari terakhir, sudah 145 warga Palestina tewas di Gaza - termasuk 41 anak-anak dan 23 wanita - dan 8 tewas di pihak Israel.
Israel dalam pernyataan resminya bersumpah akan terus menghancurkan Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, serangan akan terus dilanjutkan. Militer akan menyasar militan Hamas di mana pun mereka berada, termasuk di kantor berita yang dihancurkan.
Atas tindakan brutal militer Israel tersebut, CEO AP Gary Pruitt mengaku sangat terkejut dan ngeri dengan tindakan yang menghancurkan menargetkan gedung tempat kantor berita AP dan organisasi berita lainnya di Gaza.
"Ini situasi yang berbahaya. Kami nyaris kehilangan yawa akibat serangan itu," katanya.
AP berjanji akan mencari informasi dari pemerintah Israel dan pihak yang terlibat dari Departemen Luar Negeri AS untuk mempelajari serangan tersebut.
Sementara itu, Direktur Al Jazeera Media Network Mostefa Souag juga menyampaikan, serangan Israel tersebut merupakan kejahatan perang yang bertujuan untuk membungkan media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat gaza yang sudah tak terhitung.
[TOS]
Related Posts
- Menlu Sugiono Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina di KTT BRICS Plus 2024
- Setahun Serangan Israel ke Gaza, 42.000 Warga Palestina Tewas
- Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Palestina karena Situasi Keamanan
- WHO: 28 Tenaga Medis di Lebanon Tewas dalam Sehari akibat Serangan Israel
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata